Otomotifnet.com - Bikers pemula dan senior wajib tahu, ini 7 cara touring berkelompok biar aman selama dalam pejalanan.
Touring berkelompok tentunya menjadi kegiatan yang seru dan dinanti oleh bikers, selain menjadi moment berkumpul sesama bikers, tentu bisa jadi ajang healing.
Walaupun menyenangkan, tanpa disadari touring berkelompok bisa mengganggu hak pengguna jalan lain dan memiliki potensk resiko terjadi kecelakaan.
Maka dari itu, bikers yang touring berkelompok janganlah berprilaku arogan dan wajib mengindahkan keselamatan berkendara agar aktivitas touring bisa semakin menyenangkan dan aman.
Berikut adalah tips cara bekendara yang aman secara berkelompok dari Yamaha Riding Academy (YRA), baik dari segi persiapan maupun pada saat touring itu berlangsung.
1. Perhatikan Kondisi Fisik & Kendaraan
Sebelum melakukan touring terutama dengan jarak tempuh yang jauh, pastikan kondisi fisik dalam keadaan yang prima.
Salah satu cara yang dapat dilakukan agar badan tetap bugar adalah dengan menjaga pola tidur dan makan yang cukup.
Hindari juga mengkonsumsi makanan serta minuman yang dapat mengurangi tingkat kesadaran atau konsentrasi ketika berkendara.
Selain itu, perhatikan juga kondisi sepeda motor yang akan digunakan pada saat touring.
Jika memungkinkan, bawa kendaraan anda ke bengkel resmi untuk dilakukan pengecekan secara menyeluruh guna memastikan motor dalam keadaan baik dan semua komponen berfungsi dengan normal.
2. Gunakan Safety Gear Lengkap
Hal lain yang perlu dipersiapkan sebelum touring adalah kelengkapan safety gear seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, sepatu tertutup dan protector.
Karena dengan mengenakan safety gear yang lengkap dan berkualitas sesuai standard, setidaknya dapat meminimalisir cedera yang diderita oleh pengendara apabila mengalami kecelakaan.
3. Briefing Sebelum Touring
Sebelum touring berkelompok dilakukan, sangat penting untuk melakukan briefing terlebih dahulu terhadap seluruh anggota peserta untuk menginformasikan segala hal terkait perjalanan.
Informasi yang dapat disampaikan meliputi titik kumpul keberangkatan, informasi jalur dan kondisi medannya, lokasi istirahat, hingga penentuan formasi touring termasuk siapa yang ditugaskan untuk menjadi leader dan juga sweeper selama touring.
4. Pengelompokan Peserta (Grouping)
Kondisi yang sering timbul pada saat melakukan touring secara berkelompok adalah rombongan peserta yang mengular di sepanjang perjalanan.
Hal ini tentu sangat mengganggu para pengguna jalan lain dan riskan menimbulkan kemacetan.
Oleh karena itu, cara mengatasinya bisa dengan melakukan pembagian group terhadap peserta touring dengan jumlah peserta maksimal 5 – 10 orang.
Selain memecah kepadatan rombongan, cara ini juga memudahkan leader dan sweeper dalam mengkontrol peserta.
5. Jaga Jarak dan Kecepatan
Poin penting lainya dari sisi cara berkendara yang benar ketika melakukan touring secara berkelompok adalah dengan tetap menjaga jarak yang aman, beri ruang leluasa bagi pengendara di depan untuk berakselerasi dan melakukan pengereman.
Selain itu, pastikan formasi setiap pengendara yang ada di belakang sedikit melebar ke kanan ataupun ke kiri guna mendapatkan pandangan jalan yang lebih luas (tidak terhalang peserta touring yang ada di depan).
Tidak hanya itu, tingkat kecepatan saat touring juga perlu diperhatikan.
Karena selain mempertimbangkan resiko kecelakaan, jika terlalu cepat maka rombongan yang mengikuti dibelakang sangat mungkin tertinggal.
Pada poin ini, leader yang bertugas memimpin rombongan memainkan peran penting dalam menentukan ritme kecepatan para peserta touring.
6. Dilarang Saling Mendahului
Saling mendahului diantara para peserta touring sangat tidak dianjurkan, karena selain berbahaya juga dapat menyebabkan rombongan menjadi terpecah.
Tetap ikuti formasi touring yang sudah ditentukan pada saat briefing, ikuti ritme kecepatan leader yang memimpin di depan dan jangan melepaskan diri dari rombongan.
7. Patuhi Peraturan Lalu Lintas
Terakhir, selalu patuhi setiap aturan dan rambu-rambu lalu lintas yang berlaku di jalan.
Jangan sampai menerobos lampu merah hanya karena takut terputus dari rombongan touring dan kemudian mempertaruhkan keselamatan diri sendiri serta pengguna jalan lain.
Biarkan peserta touring yang ada di depan menepi sejenak dan menunggu peserta yang tertinggal di belakang menyusul.
Selain itu, hindari juga menyalakan lampu hazard selama perjalanan kecuali dalam kondisi darurat.
Baca Juga: HCB Gelar Touring Bound 4 Unity ke Jogja, Kenalkan Struktur Organisasi Baru, Ketua Punya Misi Mulia
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR