Otomotifnet.com - Toyota Motor Corp memilih menutup pabriknya di Rusia setelah menghentikan produksi sejak Maret 2022.
Dilansir dari Carscoops, alasan Toyota tidak melanjutkan produksi di pabrik Rusia karena kesulitan memasok komponen dan suku cadang utama di tengah perang di Rusia dan Ukraina.
"Keputusan untuk menghentikan produksi kendaraan Toyota di Rusia bukanlah keputusan yang kami anggap enteng. Namun, setelah enam bulan, kami belum dapat melanjutkan aktivitas normal dan tidak melihat indikasi bahwa kami dapat memulai kembali di masa mendatang,” kata pembuat mobil top Jepang, dikutip dari Carscoops (24/9/2022).
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada karyawan kami atas kerja keras dan loyalitas mereka,” lanjutnya.
Meski begitu, penjualan akan terus dilakukan sampai unit habis terjual.
Toyota juga akan memberikan perawatan dan layanan lainnya untuk konsumen di Rusia.
Seperti diketahui, Toyota menjadi salah satu dari sejumlah produsen mobil seperti Honda Motor, Mitsubishi, dan Mazda Motor yang menghentikan kegiatan bisnis dan produksi di Rusia pada Maret lalu.
Hal tersebut sebagai bentuk atas protes invasi Rusia ke Ukraina.
Toyota sendiri merupakan pemimpin pasar mobil Rusia dengan menghasilkan 80.000 unit kendaraan dan menjual 110.000 unit tahun lalu di pabrik St. Petersburg termasuk kendaraan sport RAV4 dan sedan Camry.
Industri otomotif Rusia sangat bergantung pada investasi asing dan, pada bulan Agustus, penjualan mobil turun lebih dari 60 persen ketimbang dengan Agustus 2021.
Pada bulan Juli, selanjutnya, penjualan di negara itu turun hampir 75 persen, dilansir dari Reuters.
Baca Juga: Ngeremehin Kualat, Toyota Avanza Termurah Kini Dilengkapi Transmisi CVT
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Carscoops.com |
KOMENTAR