Pada tahun 1898, pemerintah Hindia Belanda juga telah menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan dan dermaga yang akan menjadi pelabuhan pengiriman minyak pertama di Pangkalan Susu.
Sementara itu di Kalimantan pada tahun 1897, perusahaan lain, Shell Transport and Trading Company Ltd juga menemukan minyak di Kalimantan Timur dan pada tahun yang sama mendirikan kilang kecil di Balikpapan, yang mulai beroperasi pada tahun 1899.
Kilang di Balikpapan ini kemudian menjadi salah satu cikal bakal Pertamina.
Pada pergantian dari abad ke-19 ke abad ke-20, sumur minyak telah banyak ditemukan di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah dan Timur, dan Kalimantan Timur.
Kilang-kilang minyak pun telah didirikan di setiap daerah kaya minyak itu.
Tercatat, saat itu ada 18 perusahaan yang mengebor minyak di Indonesia.
Pada tahun-tahun awal abad ke-20, dari 18 perusahaan minyak itu, dua yang paling menonjol dalam skala produksi minyaknya adalah Royal Dutch dan Shell Transport.
Shell Transport sendiri adalah perusahaan yang didirikan pada tahun 1897 oleh orang Inggris, Marcus Samuel.
Ia adalah pengusaha perdagangan rempah-rempah yang juga nyambi berjualan kerang.
Itu sebabnya, Marcus Samuel kemudian menamakan perusahaan barunya dengan nama Shell yang secara harfiah artinya kerang.
Untuk menandingi Standard Oil, pada tahun 1902 Shell dan Royal Dutch sepakat membentuk usaha patungan bernama The Shell Transport dan Royal Dutch Petroleum Co. Ltd.
Perusahaan patungan ini sengaja dibentuk guna menangani pengiriman dan pemasaran minyak yang dieksploitasi dari Indonesia ke sejumlah negara.
Dalam perkembangannya, Royal Dutch berkembang pesat jauh lebih baik daripada Shell.
Ketimbang bekerja sama dengan membuat perusahaan patungan, Marcus Samuel pun kemudian mengajak De Gelder untuk menggabungkan masing-masing perusahaan menjadi satu.
Setelah disepakati kedua belah pihak, pada tahun 1907, lahirlah perusahaan baru gabungan dari Shell dan Royal Dutch bernama Royal Dutch/Shell Group of Companies, perusahaan yang kemudian hingga saat ini lebih dikenal dengan nama Shell di berbagai negara.
Tak puas dengan merger, Royal Dutch/Shell Group kemudian mengakuisisi perusahaan minyak lain di Hindia Belanda bernama Dordtsche Petroleum Mij pada tahun 1911.
Baca Juga: Logo Pertamina di SPBU Ada Tiga Warna, Mengandung Makna Berikut Ini
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR