Otomotifnet.com - Para pemotor yang sering terabas banjir harap waspada.
Karena diintai tiga penyakit kulit yang nyebelin.
CEO Klinik Pramudia, dr Anthony Handoko, SpKK, FINDSV mengatakan, berbagai penyakit kulit muncul saat banjr karena banyaknya kotoran yang berasal dari selokan.
Oleh karena itu, Anthony mengingatkan untuk waspada terhadap tiga penyakit kulit yang rentan terjadi bagi yang sering terabas banjir:
1. Kurap dan kandidiasis
Saat hujan deras yang menyebabkan banjir, pakaian akan sulit dicuci dengan bersih dan kering sehingga kondisi pakaian saat dipakai lembap.
Hal ini mendorong jamur tinea atau candida muncul pada kulit.
"Penyakit utamanya banjir adalah jamur, baik itu jamur tinea atau candida itu pasti timbul dan akan banyak," ujar Anthony Februari 2020 lalu.
Tinea corporis atau disebut kurap merupakan infeksi jamur yang menimbulkan ruam pada kulit.
Kurap bukan penyakit kulit yang serius namun dapat menyebar dan menular.
Sedangkan, candida yang merupakan jenis jamur penyebab penyakit kulit kandidiasis dapat membuat ruam juga pada kulit.
Ruam yang muncul dapat menyebabkan kulit gatal, pecah-pecah dan kering.
Selain itu, Kandidiasis juga dapat menimbulkan lepuhan dan nanah pada kulit.
Umumnya terjadi di daerah lipatan kulit seperti sela-sela jari dan ketiak.
2. Bisul dan koreng
Selain jamur, bakteri juga dapat menginfeksi jika sering terabas banjir.
"Kedua adalah infeksi-infeksi kulit oleh bakteri. Karena kotoran di air banjir kan ada macam-macam," terangnya.
"Rentan terkena penyakit kulit misalnya kayak bisul, koreng dan sebagainya," sambungnya.
Bisul merupakan benjolan berisi nanah yang muncul di permukaan kulit.
Kondisi ini terasa sakit bahkan terkadang disertai demam dan menggigil.
Bakteri penyebab bisul masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori atau luka pada kulit.
Lain halnya dengan koreng, yaitu luka yang bernanah dan membusuk.
Ini juga sering disebut borok.
3. Eksema atau eksim
Menurut Anthony, penyakit kulit eksim atau eksema juga dapat muncul saat banjir.
Ini merupakan penyakit kulit dengan ciri peradangan atau bengkak, kemerahan dan rasa gatal pada kulit.
Bukan karena bakteri atau jamur, eksema muncul karena faktor psikologis seseorang ketika banjir, salah satunya adalah stress.
"Kalau eksema biasanya timbul karena stres, rumah banjir, aktivitas tidak bisa, lebih ke psikis," tutup Anthony.
Dilansir SehatQ, eksim kering dapat muncul di segala usia.
Berbeda dari penyakit kulit kebanyakan, eksim kering bersifat kambuhan.
Eksim kering tidak bisa disembuhkan. Sehingga saat kambuh, perawatan yang dilakukan ditujukan untuk meredakan gejala yang muncul.
Dalam istilah kedokteran, eksim kering disebut sebagai dermatitis atopik.
Sejauh ini, penyebab eksim kering belum diketahui secara pasti.
Namun, penyakit kulit ini seringkali dikaitkan dengan genetik atau riwayat keturunan.
Sebab, jika ada orangtua yang memiliki eksim kering, maka keturunannya lebih mungkin terkena penyakit ini dibanding orang lain.
Penyakit lain yang tak kalah menyebelkan yakni sepatu kulit ikut terendam banjir.
Jika sepatu kulit buat touring terkena banjir, baiknya cepat lakukan penanganan pertama.
Pertama yang harus dilakukan adalah membuang lumpur jika ada yang menempel pada kulit.
Lakukan ini sesegera mungkin ketika lumpur masih dalam keadaan basah menggunakan selang dengan air mengalir.
Cobalah untuk tidak mengikis lumpur dengan sesuatu yang tajam atau bertekstur kasar yang dapat merusak kulit.
Kemudian, gunakan kain lembap yang lembut untuk menghilangkan serpihan lumpur dari area jahitan yang rumit.
Isi sepatu dengan kertas tisu atau handuk kertas untuk mengembalikannya ke bentuk yang tepat.
Bisa juga menggunakan kertas koran, namun berhati-hatilah dengan kemungkinan transfer tinta dari kertas tersebut.
Sepatu kulit akan kering pada suhu kamar yang jauh dari pemanas atau sinar matahari.
Panas yang berlebihan justru akan merusak kulit.
Selain itu, bisa menggunakan kipas angin untuk membantu mempercepat proses pengeringan dengan meningkatkan aliran udara.
Setelah sepatu kering, bersihkan dengan sabun pelana, kondisi dengan kondisioner kulit, dan poles dengan semir sepatu atau krim yang baik.
Jangan memakai sepatu sampai benar-benar kering, sebab bisa berubah bentuk dan bahkan retak atau robek.
Sementara jika memiliki sepatu bot berbahan suede atau kulit, periksalah apakah sepatu-sepatu tersebut masih dalan keadaan yang baik atau tidak.
Sebab, kebanyakan berbahan itu tidak dapat diselamatkan setelah banjir.
Baca Juga: Bikin Penasaran, Pertamina Bongkar Alasan Pemotor Diimbau Turun Saat Isi Bensin
Sumber: https://sains.kompas.com/read/2020/02/13/102300023/3-penyakit-kulit-yang-muncul-saat-musim-hujan-dari-kurap-hingga-eksim?page=all dan https://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/27/084149120/kiat-bersihkan-sepatu-kulit-yang-terendam-banjir?page=all
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR