Otomotifnet.com - Teknologi elektrifikasi kini merambah pada mobil keluarga 7 penumpang.
Saat ini ada dua pilihan yang bisa dimiliki, yakni Wuling Almaz Hybrid dan Toyota All New Kijang Innova Zenix hybrid.
Keduanya sama-sama menawarkan kelegaan kabin, kenyamanan berkendara dengan banyak fitur terkini, hingga efisiensi bahan bakar yang jauh lebih baik dibanding mobil konvensional atau non hybrid.
Oiya, bila sebelumnya banderol mobil hybrid masih lumayan mahal, tapi kini bisa dimiliki dengan budget di bawah Rp 500 juta loh.
Baca Juga: Asal Gak Nuntut Fitur, Kijang Innova Zenix Hybrid Lebih Murah Dari Wuling Almaz Hybrid
Yup, Wuling Motor melabel Almaz Hybrid cukup terjangkau nih, yakni hanya Rp 470 juta saja.
Sementara Toyota kasih opsi varian Innova Zenix hybrid termurah yang hanya dibanderol Rp 458 juta, yakni tipe G HV CVT.
Nah, bila punya budget di bawah Rp 500 juta, dari kedua mobil keluarga berteknologi hybrid tersebut, mana yang sobat pilih?
Biar tahu lebih detail plus minusnya, yuk kita bedah apa saja yang ada pada masing-masing kontestan kita ini!
DESAIN
Soal desain tentunya tergantung perspektif masing-masing.
Almaz Hybrid yang mengambil basis dari Almaz RS, menawarkan tampilan SUV tulen bernuansa sporty.
Apalagi ground clearance-nya juga tinggi, yakni mencapai 200 mm, yang membuat lebih fleksibel dikendarai di berbagai kondisi jalan.
Sementara All New Innova Hybrid yang punya konsep eksterior “Glamorous and Tough”, lebih condong sebagai medium MPV elegan, namun dibikin beraura crossover.
Baca Juga: Imbang, Tenaga Kijang Innova Zenix Hybrid dan Almaz Hybrid Saling Melengkapi
Hal itu terlihat dari ground clearance yang hanya 185 mm.
Namun pada tipe terbawah varian hybrid Innova Zenix ini, bagian eksteriornya tidak ada tambahan body kit.
Tak hanya itu, bahkan juga tidak ada DRL dan foglamp di bagian depan.
Kalau di Almaz Hybrid komplit, dan lampu depannya juga sudah LED projector.
Lalu secara dimensi, Almaz Hybrid memiliki panjang keseluruhan 4.655 mm, lebar 1.835 mm dan tinggi 1.760 mm, dengan jarak sumbu roda 2.750 mm.
Sedangkan Innova Zenix 2.0 HV (Hybrid Vehicle) karena kini platform-nya pakai Toyota New Global Architecture (TNGA): GA-C dengan struktur monokok, dimensinya jadi lebih gede dibanding generasi sebelumnya.
Panjangnya mencapai 4.755 mm, lebar 1.850 mm, dan tinggi 1.795 mm, dengan wheelbase 2.850 mm.
Dari sini jelas bahwa Innova Zenix lebih panjang, lebih lebar dan lebih tinggi dibanding Almaz Hybrid, alias lebih bongsor.
Baca Juga: Dealer Banjir Orderan Innova Zenix Hybrid, Tunggu Unit Datang Sampai 5 Bulan
Hal ini tentu memberikan dampak ruang kabin jadi lebih luas.
Dan memang itu kami rasakan saat melakukan first drive crossover MPV terbaru Toyota tersebut beberapa waktu lalu.
Namun biasanya mobil dengan jarak sumbu roda panjang, punya radius putar yang lebih besar. Jadi, pasti ada plus dan minusnya nih!
Oiya, baik Almaz RS maupun Innova Zenix Hybrid sama-sama mengusung jenis sasis monokok, dan berpenggerak roda depan (Front Wheel Drive/FWD).
INTERIOR
Lantaran memiliki dimensi yang lebih besar, pastinya secara keluasan kabin jelas lebih unggul Innova Zenix.
Baik untuk penumpang di baris kedua maupun paling belakang.
Meskipun pada Almaz Hybrid juga tergolong lega untuk rata-rata postur tubuh orang Indonesia.
Namun pada Almaz Hybrid sudah ada fitur panoramic roof, di Innova Zenix G HV CVT tidak tersedia.
Fitur tersebut di Innova Zenix hybrid hanya terdapat pada varian V dan Q saja.
Baca Juga: Ternyata Ini Beda Wuling Almaz Hybrid Dengan Wuling Almaz RS
Jadi jika Anda lebih terpikat dengan Innova Zenix hybrid tapi mau yang ada panoramic roof-nya, mesti nambah duit lagi tuh.
Ok lanjut, selain panoramic roof, Almaz Hybrid juga menawarkan jok yang sudah dilapis kulit warna beige.
Dan kerennya lagi, pengaturan jok depannya sudah elektrik nih sob, sementara di Innova Zenix G HV CVT masih manual.
Lalu pada jok baris kedua Almaz Hybrid, sandaran jok bagian tengahnya bisa dijadikan arm rest.
Bahkan fitur ini juga terdapat pula di jok belakang.
Sementara pada Zenix tipe G HV CVT, joknya hanya berlapis bahan fabric dengan two tone color (coklat-hitam).
Dan jok baris kedua maupun paling belakang tidak tersedia arm rest.
Meski begitu, jok baris depan dan tengah pada Innova Zenix G HV CVT, bisa dilipat jadi sofa mode loh.
Lalu jumlah airbag pada Zenix G HV CVT cuma ada dua buah di depan.
Baca Juga: Gak Nyangka Baru Dua Minggu Dilaunching, Segini Total SPK Innova Zenix
Sedangkan Almaz Hybrid terdapat 4 buah air bag, dua di depan dan dua lagi di samping.
Kemudian tampilan head unit-nya juga pada Almaz Hybrid juga lebih kekinian ala-ala mobil Tesla, yakni vertikal, dan dimensi layarnya juga besar.
Ditambah sudah dlengkapi fitur voice command berbahasa Indonesia (WIND), dan konektivitas ke smartphone.
Sementara head unit Zenix G HV CVT modelnya floating dan hanya berukuran 9 inci, namun sudah dilengkapi fitur Android Auto & Apple CarPlay.
Tak hanya itu, untuk penumpang baris kedua juga terdapat tombol pengaturan AC yang sudah digital yang posisinya di bawah antara jok depan. Cukup lah ya!
FITUR
Soal fitur, beberapa item sudah disinggung tadi. Maka kita bahas fitur safety terlebih dulu.
Selain dilengkapi 4 buah airbags, Wuling Almaz Hybrid juga dilengkapi teknologi semi otonom Advanced Driver Assist System (ADAS).
Sedangkan di Innova Zenix hybrid fitur tersebut hanya ada pada varian paling mahal, yakni Q HV TSS (Toyota Safety Sense 3.0).
Baca Juga: Nantang Toyota dan Nissan, Wuling Almaz Hybrid Pede Usung Keunggulan Ini
Lalu jagoan dari negeri Tirai Bambu China ini juga sudah dilengkapi fitur Adaptive Cruise Control.
Sedangkan di Innova Zenix G HV CVT belum tersedia (hanya ada di varian atas).
Untuk sistem pengereman, Almaz Hybrid sudah dibekali pengereman cakram depan-belakang dan sudah dilengkapi fitur Electric Parking Brake (EPB), Brake Hold (BH), serta fitur Vehicle Stability Control (VSC).
Lingkar rodanya juga sudah berdiameter 18 inci, sedangkan Zenix G HV CVT hanya berdiameter 16 inci.
Namun pengereman Innova Zenix G HV CVT juga sudah cakram depan-belakang, dan telah dilengkapi Electric Parking Brake dan Brake Hold, plus Vehicle Stability Control.
Untuk ISOFIX, parking sensor, kamera parker, kedua mobil ini sudah tersedia.
Oiya, pada Almaz Hybrid juga dilengkapi fitur Internet of vehicle (IoV), yang dapat menghubungkan pengguna dengan kendaraannya melalui jaringan internet.
Fitur ini bisa diakses lewat smartphone melalui aplikasi MyWuling+, maupun di head unit.
Sedangkan pada Zenix G HV CVT, tersedia fitur T Intouch, yang menghadirkan pengalaman konektivitas digital dalam kehidupan sehari-hari, seperti Find My Car, Geofencing, Stolen Vehicle Tracking serta Vehicle Info.
Baca Juga: Harus Diakui, Dimensi Kijang Innova Zenix Gendut, Kabin Jadi Lebih Luas
MOTOR PENGGERAK
Baik Almaz Hybrid maupun Innova Zenix G HV CVT sama-sama menggunakan mesin pembakaran dalam berkapasitas 2.0 liter.
Jenisnya Naturally Aspirated (N/A) dengan siklus Atkinson, yang dikombinasi motor listrik.
Nah, mesin milik Almaz Hybrid di atas kertas diklaim punya tenaga maksimal mencapai 123 dk di 5,600 rpm, dan torsi sebesar 168 Nm @ 4,000-4,400 rpm.
Sedangkan motor listriknya menggunakan tipe Permanent Magnet Synchronous Motor, yang punya tenaga sebesar 172 dk dan torsi 320 Nm.
Motor listrik tersebut ditenagai oleh Ternary Lithium Battery berdaya 1,8 kWh, 335 Volt.
Untuk transmisinya menggunakan DHT (Dedicated Hybrid Tranmission) yang hanya memilik 1 rasio gigi saja.
Jenis transmisi ini umumnya lebih responsif dari segi akselerasi.
Sementara dapur pacu mesin TNGA 2.0 berkode M20A-FXS yang diusung Innova Zenix G HV, mampu menghasilkan tenaga 149 dk pada putaran mesin 6.000 rpm dan torsi 187 Nm pada putaran mesin 4.400 – 5.200 rpm.
Baca Juga: Enggak Usah Dicoba, Ini Efek Kijang Innova Zenix Pakai Bensin RON 90
Mesin bensin tersebut dipadu motor listrik dengan daya 113 dk dan torsi 205,9 Nm.
Dan jika dikombinasi, tenaga totalnya diklaim bisa mencapai 183 dk.
Untuk transmisinya menggunakan e-CVT berkode K120 yang diklaim halus dan juga responsif.
Sipnya lagi, transmisi CVT-nya tersebut dibekali Mode Sequential Shiftmatic 10-speed, yang memungkinkan perpindahan gigi seperti transmisi manual, guna meningkatkan kenikmatan berkendara.
Toyota klaim penggunaan motor listrik yang kompak ditunjang dengan downsized transaxle sebagai penyalur tenaga ke roda depan, mampu meningkatkan kineja serta efisiensi yang lebih baik dan senyap saat beroperasi.
So, pilih yang mana?
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR