Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Pertalite Mirip Beton, Enggan Goyang Meski Tren Harga Minyak Dunia Turun

Irsyaad W - Selasa, 13 Desember 2022 | 14:00 WIB
Harga Pertalite enggan turun meski tren harga minyak mentah dunia turun per 13 Desember 2022
MOTOR Plus-online/ A. Ridho
Harga Pertalite enggan turun meski tren harga minyak mentah dunia turun per 13 Desember 2022

Otomotifnet.com - Harga Pertalite bisa dikatakan mirip beton.

Karena enggan goyang sedikit pun meski tren harga minyak dunia turun.

Harga minyak mentah sempat menyentuh level terendah tahun ini di 71 dollar AS per barrel pada akhir perdagangan pekan lalu.

Sementara per pukul 07:00 WIB, 13 Desember 2022, Bloomberg mencatat harga minyak dunia ada di level 73 dollar AS per barrel.

Namun fenomena ini tak membuat harga Pertalite goyah.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji jelaskan sebabnya.

Saat ini harga jual Pertalite Rp 10.000 per liter sejak 3 September 2022 lalu, memang sudah mulai mendekati harga keekonomiannya.

"Sekarang sih enggak jauh antara harga keekonomian dengan harga Pertalite-nya ya, kalau setahu saya ya," ujarnya ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, (12/12/22).

Meski demikian, pemerintah saat ini belum berencana menurunkan harga Pertalite.

Sebab, harga jual Pertalite saat ini posisi tetap masih di bawah harga keekonomian.

Dengan demikian, meski harga minyak dunia trennya menurun, namun tetap ada selisih antara harga jual dan harga keekonomian Pertalite yang disubsidi pemerintah.

Menurut Dia, pemerintah bakal mengevaluasi harga Pertalite jika harga jualnya Rp 10.000 per liter itu memang sudah menyentuh harga keekonomiannya.

"Harga BBM bersubsidi itu, saat ini pun harga jualnya masih lebih rendah dari keekonomiannya, jadi kan masih belum," urainya.

"Kalau nanti itu sudah seperti itu (menyentuh harga keekonomian), baru kita evaluasi," kata Tutuka.

Sebelumnya, usai kenaikan harga Pertalite, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, harga Rp 10.000 per liter itu jauh lebih rendah dari harga keekonomiannya sebesar Rp 14.450 per liter.

Kala itu, penghitungan harga keekonomian Pertalite berdasarkan rata-rata harga ICP yang sebesar Rp 105 dollar AS per barrel dan kurs Rp 14.750 per dollar AS.

Hal itu sejalan dengan harga minyak dunia yang saat itu bergerak di kisaran 100 dollar AS per barrel.

Sementara, untuk harga Pertalite bisa turun ke Rp 7.650 per liter tanpa intervensi APBN alias tanpa disubsidi, kata Febrio, hal itu memungkinkan apabila harga ICP berada di level 41 dollar AS- 42 dollar AS per barrel.

"Jadi kalau kemarin harganya Pertalite Rp 7.650, itu sebenarnya setara dengan ICP-nya harusnya 41-42 dollar AS," bebernya.

"Jadi harga yang sekarang kita sudah naikkan ke Rp 10.000 pun itu masih di bawah harga keekonomian," terangnya di Gedung DPR RI, (5/9/22) lalu.

Baca Juga: Tipis Tapi Terasa, Harga BBM Vivo Pesaing Pertalite Dimurahkan

Sumber: https://money.kompas.com/read/2022/12/13/094756326/harga-minyak-dunia-tren-menurun-mungkinkah-harga-pertalite-turun

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa