Otomotifnet.com - Meski Pemerintah mewanti-wanti resesi di 2023, Suzuki tetap optimis pasar otomotif akan tumbuh.
Hal tersebut diungkapkan Donny Saputra sebagai 4W Marketing Director PT SIS di sela Jambore Suzuki 2022 di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Jakarta Timur.
"Memang berita yang berkaitan dengan resesi ini sudah cukup banyak dan apa yang terjadi di tahun 2023 kami melihatnya dari sisi lain, di setiap kesulitan pasti ada kesempatan," ujar Donny kepada wartawan (9/12/2022).
Suzuki optimis penjualan mobil baru tetap bisa tumbuh, karena dipengaruhi menjelang masa Pemilihan Umum Presiden Indonesia (Pemilu) pada 2024 mendatang.
Donny mengungkapkan, berdasarkan pengalaman satu tahun sebelum dilakukan pemilu tren penjualan mobil baru cenderung tumbuh.
"Biasanya di angka 7 sampai 9 persen, angka tersebut berdasarkan data 2019 dan 2014 satu tahun sebelum pemilu tren industri otomotif naik," ucap Donny.
Lanjut menurut Donny, ada beberapa faktor yang membuat penjualan mobil baru meningkat satu tahun jelang masa pemilu.
"Pertama percepatan pembelian karena kondisi lebih tidak pasti, kalau dana sudah tersedia dan kesiapan sudah ada kemungkinan akan mempercepat pembelian," ungkapnya.
Kemudian satu tahun sebelum masa pemilu, biasanya pabrikan otomotif rata-rata lebih gencar melakukan promosi sehingga terjadi kenaikan penjualan.
Selain itu, Suzuki juga telah menyiapkan beberapa produk baru untuk merangsang pasar otomotif di tahun depan.
"Kalau dilihat produk baru kami cukup siap, ada beberapa yang kami siapkan di 2023 lebih dari dua," pungkasnya.
Baca Juga: Suzuki Ajak Konsumen Berkendara Eco Driving & Efisien, Begini Tahapannya!
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR