Otomotifnet.com - Harga mobil dan motor listrik di tahun 2023 dipastikan akan murah.
Karena pemerintah sedang menyiapkan subsidi pembelian sebesar Rp 5 triliun.
Keterangan ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
"Nantinya insentif ini akan kita berikan dalam rupiah tertentu, ini sedang kita bicarakan dengan bu Menteri Keuangan. Nilainya Rp 5 triliun," kata Airlangga disitat dari kanal youtube Sekretariat Presiden, (21/12/22).
Airlangga mengatakan, nantinya dana Rp 5 triliun tersebut akan dibagi untuk insentif motor listrik dan mobil listrik.
Tidak hanya itu, dari dana tersebut juga akan dipertimbangkan untuk produksi bus listrik dalam negeri.
Anggaran dana yang masih dibahas bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tersebut ditargetkan sebagai insentif pembelian kendaraan listrik pada 2023.
"Kita tahu bahwa harga mobil listrik lebih mahal dari mobil biasa (konvensional) dengan harga 30 persen lebih tinggi," ucapnya.
"Dan kita membutuhkan market pengembangan pasar supaya jumlah mobil listrik bisa mencapai 20 persen atau 400.000 unit di tahun 2025," sambungnya.
Airlangga juga mengatakan, penerima insentif memiliki ketentuan caping price atau penetapan batas harga kendaraan.
Maka dari itu, insentif kendaraan listrik ini bukan berarti memberikan bantuan untuk orang kaya.
"Insentif itu didesain ada caping price kendaraan. Jadi Indonesia akan mempersiapkan tidak semua mobil listrik untuk yang kaya diberikan subsidi, tetapi dengan harga tertentu," jelasnya.
"Ini kebijakannya sedang dievaluasi," tegas Airlangga.
Baca Juga: Subsidi Mobil dan Motor Listrik Dibilang Kebijakan Salah Sasaran, Ini Kata YLKI
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR