Otomotifnet.com - Beberapa model mobil Mercedes-Benz dibekali suspensi jenis AIRMATIC.
Namun suspensi AIRMATIC Ini rawan sakit-sakitan karena hal sepele.
Suspensi AIRMATIC sendiri adalah suspensi dengan tenaga udara.
Fitur AIRMATIC membuat pengemudi bisa mengatur ketinggian mobil sesuai kebutuhan.
Tapi umumnya penyakit suspensi AIRMATIC menyerang tiga komponen, yakni valve block, kompresor dan linkage.
"Biasanya rusak karena umur, atau bisa juga dari faktor eksternal," ujar Hadi Purnama, kepala mekanik bengkel spesialis Eropa Garasiku Workshop, Pos Pengumben, Jakarta Barat.
1. Valve Block
Menurut Hadi, valve block AIRMATIC merupakan komponen yang cukup sering mengalami kerusakan.
"Karena letaknya di dalam bemper depan, jadi kecipratan air saja bisa bikin error sistemnya," jelasnya.
Hal ini karena valve block AIRMATIC menjadi satu dengan sensor, sehingga bila elektrikal dan sensornya error, akan mengirimkan data yang salah ke komputer mobil.
Apabila perangkat ini rusak, maka mobil bisa jadi miring atau amblas akibat valve block tidak bisa membagi tekanan udara dengan presisi.
Jika sudah rusak, valve block AIRMATIC harus ganti baru dengan biaya sekitar Rp 7-8 juta belum termasuk pemasangan dan kalibrasi.
2. Kompresor Udara
"Kompresor seiring umur pemakaian juga bisa rusak, bahkan mati total," ujar Hadi.
Menurut pria bertato ini, kompresor lemah punya gejala mengeluarkan suara berisik seperti mengorok.
"Kalau ngorok, masih bisa diperbaiki, tapi kalau mati total harus ganti baru," terang Hadi.
Biaya ganti kompresor menghabiskan sekitar Rp 7-8 juta belum termasuk ongkos pemasangan.
3. Linkage
Linkage atau joint suspensi pada AIRMATIC juga kerap bermasalah akibat umur pemakaian.
"Biasanya bagian teflonnnya sudah aus, jadi dia bunyi kletek kletek dari depan atau belakang," tutur Hadi.
Biaya pergantian linkage ini menghabiskan biaya sekitar Rp 750 ribu untuk satu joint.
Baca Juga: Pakai Platform Baru, Konstruksi Suspensi Toyota Kijang Innova Zenix Berubah Total
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR