Alasan ketiga bupati tersebut menolak atau keberatan dengan pembangunan tol Lingkar Timur-Selatan Solo antara lain karena bakal mengurangi lahan sawah yang dilestarikan (LSD) dan dianggap berpotensi mematikan perekonomian warga yang wilayahnya dilewati jalan tol tersebut.
"Kasihanlah anak cucu kita. Anak cucu kita nanti mau makan apa kalau sawah pertaniannya dipakai untuk tol terus?" ucap Bupati Klaten, Sri Mulyani, sebagaimana diberitakan Kompas.com (3/1/2023).
Namun Pemerintah Kota (Pemkot) Solo juga menyiapkan rencana lain kalau pembangunan Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo tak kunjung terealisasi, salah satunya adalah pembangunan transportasi publik.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Solo, Taufiq Muhammad mengatakan, pihaknya tengah berupaya membangun integrasi transportasi publik, termasuk menyediakan BRT (Bus Rapid Transit) rute Solo-Wonogiri PP (pulang-pergi).
Ia mengaku, rencana itu pun telah dikoordinasikan dengan pihak Dishub Provinsi Jateng. "Minimal kepadatan kendaraan dari luar ke Solo, dan (masyarakat yang akan ke Solo bisa beralih menggunakan) angkutan umum," ungkap Taufiq (8/1/2023), dikutip Kompas.com (9/1/2023).
Taufiq menjelaskan, bila rute Solo-Wonogiri telah diluncurkan, bukan tidak mungkin Pemkot Solo akan mengupayakan BRT rute lain, seperti menuju Klaten, Boyolali, Karanganyar, dan Sragen.
Ia menyampaikan, upaya pembangunan transportasi publik itu bukan tanpa tantangan, seperti yang dihadapi Pemkot Solo saat ini, yakni penurunan pengguna bisa Batik Solo Transit (BST).
Menurut Taufiq, penurunan itu terjadi setelah subsidi tarif bagi pengguna umum tidak diperpanjang.
Saat ini, penumpang BST harus membayar Rp 3.700 akibat subsidi yang tak lagi berlaku sejak 1 Januari 2023.
"Kalau kemarin (sebelum penghentian subsidi), sehari (puncaknya) hampir 31.000 (orang penumpang), sekarang saat berbayar (jumlah penumpang) di angka 20.000-an. Mau kita push (tekan) lagi," jelasnya.
Taufiq menerangkan, Pemkot Solo akan menerapkan opsi lain bila nantinya pembangunan transportasi publik tak optimal.
"Mengoptimalkan manajemen rekayasa lalu lintas di jalan yang ada," pungkasnya.
Baca Juga: Mas Gibran Dukung Penuh Proyek Tol Lingkar Solo, Solusi Atasi Macet?
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR