Barr'i baru mengetahui mobilnya digores usai mengantarkan penumpang yang ketiga, dari Stasiun Pondok Cina menuju Jalan Juanda.
"(Order) pertama dan kedua itu, di putaran Margo City ada 'Pak Ogah-nya', tapi pas yang ini (mengantar dari Stasiun Pocin menuju Juanda) mutar balik enggak ada 'Pak Ogah'," kata Barr'i.
"Selesai nganter, saya langsung istirahat dulu. Pas saya buka pintu ternyata ada bekas baret panjang banget, tapi tipis-tipis, gitu," sambung dia.
Setelah itu, Barr'i langsung menuju bengkel milik kawannya.
Di sana, ia berniat membetulkan lecet di bodi mobilnya.
Namun, kawannya itu kemudian memberitahu lecet di mobilnya itu karena bekas goresan koin atau paku.
"Saya ke bengkel teman saya mau benerin bekas baret soalnya tadi di Margonda mecet banget kayaknya kena angkot. Tapi, teman saya bilang, 'Ini mah bukan kena angkot tapi dibaret kayak pakai paku kalau enggak koin," ujar dia.
Mendapat penjelasan itu, Barr'i bergegas menyambangi setiap u-turn yang ada di Jalan Margonda Raya.
Pertama yang Barr'i datangi adalah Pak Ogah di depan Pesona Khayangan dan meminta penjelasan kepada mereka atas perbuatan kejahatan di jalan.
"Saya tanyain ke mereka, saya bilang ke mereka, 'Tangannya ada yang jahil ini, ada yang main paku ke mobil saya, jadi pada baret," kata Barr'i.
"Tapi mereka (Pak Ogah di Pesona Khayangan) bilang itu di Mares kali, soalnya di sana sering kejadian ngebaretin mobil kalau enggak dikasih recehan, belum lama juga viral itu," sambungnya.
Atas penjelasan itu, kemudian Barr'i langsung membuat laporan polisi ke Polres Merro Depok, (11/1/23).
Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/102/1/2023/SPK-T/Polres Metro Depok/Polda Metro Jaya, tertanggal 11 Januari 2023.
"Akhirnya saya langsung ke Polres untuk buat LP," ujar dia.
Baca Juga: Pak Ogah Terusir, Putaran Balik di Jalanan DKI Jakarta Bakal Dipangkas
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR