“Kalau dia perhatikan secara terus menerus, dia bisa ke-distract. Tidak aman,” ucap Jusri.
Agar konsentrasi tidak terpecah dan pengemudi bisa tetap fokus berkendara, Jusri menyarankan pengemudi untuk memanfaatkan fitur audio yang ada pada aplikasi Google Maps.
Fitur audio ini membantu pengemudi untuk tetap melihat ke arah jalan, sembari Google Maps memandu dengan menggunakan suara.
Sehingga pengemudi tidak perlu terus menerus melihat ke arah ponsel untuk melihat rute jalan.
“Maps dihidupkan, audionya dihidupkan. Didengarkan saja. Kalau ingin sekadar lihat karena ragu ya berhenti,” kata Jusri.
Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menambahkan, aplikasi penunjuk jalan seperti Google Maps atau peta lainnya, sebaiknya digunakan pengemudi sebagai referensi saja.
“Aplikasi penunjuk arah sebaiknya digunakan sebagai referensi agar lebih mudah, dekat, aman dan arahnya jelas. Tidak disarankan mengandalkan 100 persen, karena nomor satu pengemudi harus paham dengan detail lokasinya,” kata Sony.
Berikutnya, pengemudi sebaiknya tidak memaksakan diri.
Artinya, jika memang jalan tersebut tidak layak untuk dilalui sebaiknya tidak diteruskan.
Baca Juga: Cek Tarif Tol Bisa Pakai Google Maps, Caranya Gampang Kok Gaes
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR