Otomotifnet.com - Toyota Kijang Innova Reborn 2.4 V tabrak Honda Vario 125.
Namun sopir Innova Reborn Diesel Matik tersebut berhati iblis.
Karena cuekin korban pemotor Vario 125 seteleh terseret sejauh 200 meter.
Tubuh korban dibiarkan tergeletak di jalan tanpa diberi pertolongan sama sekali.
Kemudian pelaku sopir Innova Reborn hitam nopol AE 1784 TJ itu lari tinggalkan lokasi.
Tabrak lari ini terjadi di jalan raya Madiun-Ponorogo, desa Slambur, Geger, kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Tepatnya sekitar pukul 02:30 WIB, (14/5/23) lalu.
Kasatlantas Polres Madiun, AKP Agus Setyawan jelaskan kronologinya.
Semula Innova Reborn Diesel Matik dan Vario 125 nopol AE 3935 VK itu melaju searah dari utara ke selatan.
"Dengan posisi berjalan di depan, Vario 125 dikendarai Ongkhi Ensyvano Tegar Saputra, asal Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun," ujarnya ditemui di Mapolres Madiun, (16/5/23).
Menurut Agus, sesampainya di TKP, dengan situasi jalan gelap, Vario 125 ditabrak dari belakang oleh Innova Reborn yang dikemudikan APS (18) warga Manguharjo, Kota Madiun.
"Unit Laka Polres Madiun langsung melaksanakan olah TKP, dan kami berkoordinasi dengan masyarakat yang mempunyai CCTV sepanjang jalur kejadian tersebut," pungkasnya.
Dari keterangan dokter, lanjut Agus, korban telah meninggal dunia saat dilakukan pertolongan secara intensif.
Guna penyelidikan lebih lanjut, polisi mengamankan barang bukti Toyota Kijang Innova Reborn 2.4 V, Honda vario 125, surat surat kendaraan dan beberapa CCTV di sekitar lokasi.
"Kami melakukan pengaturan arus lalu lintas di TKP. Melaksanakan olah TKP, mendokumentasi TKP, dan mencari keterangan saksi pengemudi," pungkasnya.
Baca Juga: Adu Irit-iritan Konsumsi Solar Mobil Diesel Innova Lawas Vs Innova Reborn, Hasilnya di Luar Nalar
Sumber: https://jatim.tribunnews.com/2023/05/16/tabrak-lari-di-madiun-pemotor-tewas-ditabrak-mobil-sempat-terseret-200-meter dan https://jatim.tribunnews.com/2023/05/16/tabrak-pemotor-di-madiun-sopir-minibus-malah-lanjutkan-perjalanan-biarkan-korban-tergeletak
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR