Otomotifnet.com - Keluarga yang beralamat di Petemon, Sawahan, Surabaya, Jawa Timur nangis berulang.
Kesedihan itu ulah dua pria bertubuh gendut.
Karena cuma dalam jarak setahun, sudah kemalingan dua Honda BeAT di lokasi yang sama.
Bahkan aksi yang kedua menggondol Honda BeAT nopol L 5642 AAP sempat terekam CCTV.
Penggalan video CCTV itu seperti diunggah akun Instagram @inisurabaya, (9/6/23).
Dalam tayangan video itu, pelaku berjumlah dua pria bertubuh gempal naik Honda BeAT hitam.
Pelaku yang bertindak sebagai joki motor memakai kemeja lengan pendek warna abu-abu, bercelana panjang, bersandal japit, bermasker dan berhelm hijau berlogo ojek online.
Sedangkan, pelaku atau eksekutor pencurian mengenakan jaket sweater warna abu-abu, bercelana pendek dan bersandal japit.
Kedua pelaku yang berboncengan motor itu, terpantau CCTV memasuki sejumlah gang.
Beberapa saat kemudian, si eksekutor membawa kabur sebuah Honda BeAT warna merah dan putih.
Dari penelusuran, aksi pencurian terjadi di Jl Petemon Sidomulyo Gang 5 No 2, Petemon, Sawahan, Surabaya, sekitar pukul 08:43 WIB, (8/6/23).
Honda BeAT yang dimaling diketahui milik korban inisial MRA (19).
Pemuda itu, kesehariannya bekerja sebagai pegawai SPBU di kawasan Surabaya Selatan.
Honda BeAT tersebut sebelumnya diparkir dalam keadaan terkunci setang di depan gang kecil yang mengarah ke rumahnya.
Korban baru menyadari Honda BeAT miliknya raib saat hendak pergi mengantar adiknya berangkat ke sekolah.
Menyadari Honda BeAT miliknya raib, korban berinisiatif memeriksa rekaman CCTV di jalanan utama depan area gang rumahnya.
Ternyata Honda BeAT itu digondol dua maling yang beraksi sekitar pukul 06:30 WIB.
"Yang nyetir itu bapak-bapak. Kalau yang di belakang (eksekutor) usianya masih muda. Ciri-ciri tubuhnya gemuk semua," ujar paman korban, Andika Setiawan saat ditemui awak media di lokasi, (9/6/23).
Selain kehilangan Honda BeAT, korban juga kehilangan dompet berisi sejumlah uang tunai, KTP dan STNK.
Andika memperkirakan, keponakannya itu mengalami kerugian hingga kisaran Rp 12 juta.
Bahkan Honda BeAT tersebut juga masih mengangsur.
"Nilai kerugian Rp 12 juta. Masih angsuran 1 kali. Korban keponakan saya. Motor biasa dipakai ngantar adiknya sekolah dan dibuat kerja. Korban kerjanya petugas SPBU," jelasnya.
Insiden pencurian tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Sawahan, dengan bukti nomor surat laporan polisi, Nomor: LP/B/179/VI/2023/SPKT/POLSEK SAWAHAN/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JATIM, (8/6/23).
Diketahui pencurian Honda BeAT tersebut bukanlah peristiwa pertama yang menimpa anggota keluarga besarnya yang bermukim di gang rumah tersebut.
Setahun lalu, sekitar bulan Februari 2022, Honda BeAT kerabat Andika, bernama Ready Hatta (24) juga amblas digondol maling di lokasi sama.
Kasus tersebut juga sudah dilaporkan ke Polsek setempat. Namun, sejauh informasi yang diketahuinya, sampai sekarang, belum ada hasil proses pengungkapan kasusnya.
"Iya di lokasi yang sama, dicuri juga, kejadiannya satu tahun lalu. Ya di sini sudah dua kali. Belum ada kabar kasusnya," pungkasnya.
Sementara itu, Ready Hatta pemilik Honda BeAT pencurian tahun lalu mengatakan, dirinya baru menyadari skutiknya raib saat hendak berangkat kerja sebagai karyawan pergudangan di kawasan Suko Manunggal, Surabaya, sekitar pukul 06:30 WIB.
Honda BeAT warna perpaduan merah dan hitam itu, di parkiran di dalam gang kecil tepat depan rumahnya.
Bukan cuma dikunci setang, namun bagian roda juga telah dikunci ganda dengan menggunakan rantai dan gembok.
Semula ia mengira Honda BeAT miliknya sedang dipakai oleh sang kakak.
Tapi ternyata, saat berkeliling mencari ke sekitar permukiman warga dan memeriksa rekaman CCTV di beberapa rumah tetangganya, Honda BeAT itu digondol dua bandit sekitar pukul 02:50 WIB.
"Saya sempat tanya ke rumah tetangga yang ada CCTV. Jumlah pelaku dua orang, beraksi jam 02:50 WIB. Kalau menurut saya pelakunya sama seperti pelaku yang beraksi mencuri motor saudara saya Kamis kemarin," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Baca Juga: Rekaman CCTV Ini Bukti Ada Manusia Berilmu Setan, Honda BeAT Bisa Hidup Tanpa Kunci
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR