Sesuai namanya, alat pemadam kebakaran ini saat disemprotkan akan berbentuk busa.
Busa yang disembur keluar akan menutupi bahan yang terbakar, sehingga oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran.
APAR jenis ini efektif memadamkan api yang ditimbulkan bahan-bahan padat nonlogam seperti kertas, kain, karet dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A).
Serta kebakaran yang dikarenakan bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti bensin, solar, alkohol, solvent dan lain sebagainya (Kebakaran Jenis B).
3. JENIS BUBUK KIMIA KERING (DRY CHEMICAL POWDER)
Saat disemprotkan APAR jenis ini akan menyemburkan bubuk-bubuk halus kering yang terbuat dari bahan kimia.
Cara kerjanya, bubuk kimia kering yang disemburkan akan menyelimuti bahan yang terbakar, sehingga dapat memisahkan oksigen yang merupakan unsur penting terjadinya kebakaran.
Baca Juga: APAR Mobil Konvensional Sulit Matikan Api Mobil Listrik, Rawan Nyala Lagi
“Sifat bahan APAR umumnya menyerap oksigen, sehingga api cepat padam,” jelas Agung lagi.
APAR jenis ini menurut Agung cukup efektif memadamkan kebakaran di hampir semua kelas kebakaran, khususnya Kelas A, B dan C.
“APAR jenis ini yang paling cocok digunakan di mobil. Soalnya penyebab kebakaran di mobil biasanya diakibatkan oleh korsleting listrik yang memicu api di ruang mesin.”
“Lalu di mobil juga kan banyak benda padat non logam kayak jok, karpet, serta zat cair mudah terbakar macam bensin, solar, dan oli,” tukasnya.
Selain itu, jenis dry chemical powder juga bersifat isolator alias tidak menghantarkan listrik.
“Jadi aman dari bahaya kesetrum saat memadamkan. Tapi kekurangannya y aitu, ia meninggalkan serbuk,” ujar Agung.
Baca Juga: Berkaca Brio Terbakar di Surabaya, Pasang APAR Ukuran Segini Cukup
4. JENIS KARBON DIOKSIDA (CO2)
Menurut kegunaannya, APAR jenis ini lebih efektif untuk kebakaran kelas B dan C.
“Jenis ini kelebihannya tidak meninggalkan jejak. Namun kurang ampuh buat memadamkan api yang berasal dari benda padat nonlogam (Kebakaran Kelas A),” jelasnya lagi.
Oiya, saat ditanya apakah APAR standar di mobil baru yang rata-rata kapasitasnya cuma 1 kg, dapat memadamkan kebakaran mobil secara maksimal.
"Rasanya kalau cuma 1 kg kurang, minimal 2 kg. Kecuali bila kebakaran tersebut baru muncul atau masih kecil, trus langsung disemprot APAR," pungkasnya.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR