Menurutnya, sopir bus yang ada di video tersebut tidak sungguh-sungguh mengatakan hal tersebut.
Dia menilai perkataan sopir bus hanyalah sebagai analogi dari kondisi yang sedang dialami.
"Kalau saya mencermati perdebatan yang terjadi ini si pengemudi mungkin ingin menganalogikan kondisi yang mereka alami namun kalimatnya tidak tepat," ucapnya.
Meski demikian, dia tetap tidak membenarkan kalimat yang dilontarkan sopir bus dalam video tersebut.
Namun, kata dia, perlu dipahami setiap kendaraan besar seperti bus, truk, dan tronton pasti memiliki titik buta (blind spot) yang luas.
Selain itu, kendaraan besar ini tidak bisa serta-merta mengerem kecepatannya semudah kendaraan kecil seperti mobil.
"Intinya sesama pengguna jalan raya harus sama-sama mentaati peraturan lalu lintas dan saling mengerti kalau berbeda dimensi itu berbeda pula handling-nya," pesannya.
Saat ditanyai mengenai identitas perusahaan yang mempekerjakan sopir bus itu, dia mengaku tidak mengetahuinya.
Namun yang jelas, kata dia, kemungkinan itu merupakan sopir bus pariwisata.
Dia juga meyakini, sopir bus yang berada di bawah PO SAN tidak ada yang memiliki pemikiran seperti sopir bus yang viral itu.
"InshaAllah pengemudi saya tidak akan seperti itu," tuturnya.
Baca Juga: Viral Sopir Bus Bilang Mending Hilangkan Nyawa Penumpang Mobil Kecil, Rian Mahendra Berkomentar
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR