Otomotifnet.com - Bisnis mobil kampakan atau rombengan mobil bisa dikatakan nikmat.
Karena gak ada onderdil yang tersisa alias semua laku dijual.
Hanya saja kadang satu part ini jika tak ada pembeli dilarikan alias dijual ke rongsokan.
Salah satu pekerja rombengan mobil di daerah Parung, Bogor, Jawa Barat mengatakan di tempat rombengan mobil, mobil dipereteli bagian onderdil yang bisa dijual kembali sisanya dipotong dan dijual sebagai besi tua.
"Bodi dipotong kalau keropos, mesin dipisah. Bodi bahkan bisa dibuat tambalan. Ada yang dipotong separuh," kata pekerja yang enggan disebut namanya belum lama ini.
Pekerja tersebut mengatakan, jika bagian-bagiannya sudah dipotong-potong maka biasanya akan dijual ke besi tua.
"Kalau sudah dipotong dijual ke besi tua. Saat ini besi kalau tidak salah Rp 5.000 sekilo tapi pas corona (pandemi Covid-19 2020-2022) bisa Rp 7.000," terangnya.
"Kalau plastik-plastik engga. Bahkan ada yang tukang sampah," katanya.
Lebih lanjut pekerja itu mengatakan, konsumen onderdil copotan ialah orang bengkel walau tak menutup pembeli perorangan.
Memang dibutuhkan pengalaman dan pengetahuan cukup untuk membeli onderdil copotan.
Sebab tak ada jaminan kualitas barang copotan. Riwayat pemakaiannya juga tidak diketahui.
Kemudian bisa saja barang tidak cocok meski part number sama karena ada perbedaan tahun dan sebagainya.
"Ada juga yang pribadi. Kalau sekarang diposting. Kalau dulu orang bengkel yang nyari, ramai seperti pasar," ujarnya.
"Sekarang sudah jarang (yang datang langsung) online. Ya ramainya pindah saja," kata pekerja itu.
Baca Juga: Rahasia Bisnis Mobil Kampakan, Dapat Toyota Avanza 2014 Harga Rp 45 Juta Dari Sini
Sumber: https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/03/162100915/bisnis-rombengan-mobil-jual-beli-besi-tua
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR