Otomotifnet.com - Tahu gak sih ada dua merek yang paling merajai pasar mobil bekas.
Harga jual unitnya terkenal gak pernah murah dan cenderung anteng bahkan tinggi.
Johanes Gouw, Branch Manager showroom mobil bekas Solusi Mobilindo di Tangerang Selatan mengatakan merek saat ini masih menjadi salah satu faktor memengaruhi resale value dari sebuah mobil.
Merek asal Jepang umumnya memiliki harga jual kembali yang lebih tinggi ketimbang Eropa, Korea Selatan ataupun China.
Alasannya, peminat mobil merek Jepang lebih tinggi ketimbang merek lainnya.
"Menurut saya itu memang sudah jadi hukum pasar, semakin tinggi demand (permintaan) maka semakin tinggi juga nilai dari barang tersebut," ucap pria yang akrab disapa Hans ini beberapa hari lalu.
Dari banyaknya merek Jepang yang ada di Indonesia, Hans menyebut mobil lansiran Honda dan Toyota biasanya memiliki harga jual relatif lebih tinggi.
Alasannya juga sama, peminat dari kedua merek tersebut cukup banyak di pasaran.
Selain brand, Salah satu kunci untuk menjaga resale value adalah dengan melakukan perawatan rutin.
"Biasanya mobil yang harga jualnya tinggi itu kalau unitnya tahun muda, odometernya rendah, record servicenya jelas, itu sudah pasti tinggi," ucap Hans.
Ia menambahkan, selain rekam jejak servis ternyata histori pemakaian juga turut mempengaruhi harga jual kembali mobil tersebut.
"Ketika dicek mobilnya pernah kena banjir atau tabrak gak? Kalau pernah, pasti harganya turun," katanya.
Faktor terakhir menurut Hans adalah kondisi dari mobil itu sendiri.
Semakin baik kondisi mobil, otomatis harga jualnya juga lebih tinggi.
"Kalau mobilnya banyak masalah, misal kayak maticnya udah mulai kena, mesinnya jebol, dan lain sebagainya, ya otomatis harganya juga menyusut," tutupnya.
Baca Juga: Mobil Bekas Toyota Fortuner Kini Murah, Harganya Tinggal Segini
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR