Hal itu mengingat arus lalu lintas di Ngaliyan kini lebih padat sehingga membutuhkan exit tol yang lebih panjang.
Sehingga, pembangunan sedikit mengalami penundaan.
"Mungkin agak mundur karena pembebasan lahan membutuhkan lebih luas yang awalnya 4000an meter persegi kini berubah jadi 6 hektare," sebut Ita, sapannya, (23/8/23).
Dengan bertambahnya luasan gerbang tol Ngaliyan, sambung dia, anggaran pembebasan lahan tentu lebih banyak.
Namun, dia mengakui, desain gerbang tol yang baru memang semakin bagus karena akan ada gerbang masuk dan gerbang keluar tol Semarang-Batang di Ngaliyan.
"Ini rencana baru pembebasan lahan anggaran di awal 2024. Sehingga, agak mundur sedikit tapi lebih nyaman untuk exitnya," ungkapnya.
Di berharap, pembangunan gerbang tol Ngaliyan ini dikerjakan sesuai jadwal.
Pihaknya terus mengawal pembangunan gerbang tol ini. Saat ini, penentuan lokasi (penlok) sudah dilakukan.
Awal Sepetember, pihaknya berencana untuk berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah mengingat penentuan penlok adalah pemerintah provinsi. Kemudian, dilanjutkan pembebasan lahan.
"Sepertinya ada juga sebagian lahannya pemkot. Kami tidak masalah," ujarnya.
Ita menyatakan, Pemerintah Kota Semarang siap mendukung pembangunan gerbang tol Ngaliyan untuk lebih mempermudah lalu lintas dan mengurangi kecelakaan.
Terlebih, banyak truk-truk tronton di jalur terebut bersasal dari kawasan industri.
"Ini mengurangi kecelakaan. Kami support PT Jasa Marga Semarang - Batang. Mudah-mudahan di 2024 awal sudah groundbreaking," ucapnya.
Baca Juga: Tol Jogja-Bawen Bakal Seberangi Jalan Raya Semarang-Solo, Jembatan Layang Berdiri di Sini
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR