Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, sebelumnya pernah menjelaskan, lajur merupakan bagian dari traffic engineering atau rekayasa lalu lintas.
"Lajur-lajur itu merupakan rekayasa lalu lintas. Di mana dalam rekayasa itu ada jalur yang dibuat (diatur sedemikian rupa). Tiap lajur punya fungsi yang berbeda-beda, agar kondisi jalan tol bisa maksimal," kata Jusri dikutip dari Kompas.com, (5/10/23).
Menurut Jusri, lajur-lajur tersebut merupakan bagian dari satu jalur yang besar, dan setiap lajur yang dipisahkan dengan marka garis putus-putus menandakan kendaraan bisa berpindah lajur.
Lebih lanjut Jusri juga mengingatkan, meski boleh berpindah lajur, ada baiknya pengendara tetap memperhatikan aspek keselamatan.
Paling utama jangan asal pindah lajur seenaknya tanpa memperhatikan kondisi di belakang atau tanpa menyalakan sein lebih dulu.
Baca Juga: Mantab, Tol Jakarta-Cikampek Diperlebar, Tiap Arah Jadi 4 Lajur
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR