“Angka pada tutup radiator sudah ditetapkan, artinya sebelum mobil diedarkan sudah diuji oleh produsen berapa tekanan maksimalnya, jika sampai batasan ini berubah akibat salah pasang tutup radiator maka mesin dan saluran radiator akan menerima tekanan berlebih,” ucap Hardi.
Dampak dari tekanan berlebih pada saluran radiator dan mesin ini akan berisiko pada ketahanan komponen yakni radiator dan mesin, khususnya pada bagian packing kepala silindernya.
“Sifat tekanan pada air akan menekan ke segala arah, artinya air bertekanan ini akan mencari titik terlemahnya, jika ada suatu titik lebih lemah daripada katup tekanan tinggi pada tutup radiator maka bagian tersebut akan jebol,” ucap Hardi.
Hardi menjelaskan beberapa titik tersebut bisa di mana saja, namun yang paling sering terjadi adalah bagian tabung radiator atau upper lower tank radiator, jika bahannya masih plastik dari bawaan pabrik.
“Jika radiator sudah pernah diperbaiki menggunakan bahan kuningan, maka bagian tersebut akan lebih kuat sehingga risikonya bisa merusak paking kepala silinder dan bagian lebih empuk lainnya,” ucap Hardi.
Jadi, dalam membeli tutup radiator konsumen wajib menyamakan kodenya sesuai dengan bawaan pabrik, dan memastikan kondisi tutup radiator baik dengan melakukan pemeriksaan secara rutin.
Baca Juga: Inilah Gejala Yang Menandakan Radiator Mobil Bekas Harus Beli Baru
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR