Sekitar 530 bidang tanah warga di Banguncipto ini tergusur pembangunan tol, termasuk di antaranya satu makam dan dua masjid.
Meski rencana pemasangan patok dijadwalkan mulai Jumat ini, namun ternyata urung dilakukan.
Pematokan akan mulai dilakukan, (25/11/23).
"Perkembangan siang ini, kami terima informasi alat bantu untuk pemasangan patok RoW itu masih dalam proses maintenance sehingga dimungkinkan (bergeser ke) ada informasi besok (Sabtu) pagi dimulai," kata Boiran, di ruang kerjanya.
Sebanyak 18 desa terdampak pembangunan jalan tol di Kulon Progo.
Tol ini merupakan bagian dari jalan bebas hambatan antara Solo–Yogyakarta-YIA (Yogyakarta International Airport).
Desa-desa itu terdapat di enam kapanewon atau kecamatan, Sentolo, Nanggulan, Wates, Pengasih, Kokap dan Temon.
Luas bidang tanah jalan tol di Kulon Progo mencapai 344,417 hektar.
Baca Juga: Polemik Trase Tol Jogja-Bandara YIA, Ada Makam Sakral, Warga Pasang Badan
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR