Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Setengah Mati Cari Solar Subsidi di Jambi, Nginep di SPBU Enggak Menjamin Dapat

Ferdian - Minggu, 3 Desember 2023 | 13:30 WIB
Ilustrasi truk mengisi Solar subsidi di SPBU
Dok. Pertamina
Ilustrasi truk mengisi Solar subsidi di SPBU

Otomotifnet.com - Cari Solar di SPBU Jambi setengah mati buat para sopir truk.

Bahkan untuk mendapatkan Solar subsidi, banyak sopir truk sampai memilih bermalam di SPBU. 

Berangkat dari persoalan kelangkaan BBM Solar, tim Kompas.com melakukan penelusuran dengan memantau seluruh aktivitas di SPBU, dari Jambi sampai Merangin.

Jumlah mobil yang mengantre di setiap SPBU beragam.

Di SPBU Sungai Buluh, Batanghari misalnya, antrean mobil meluber ke jalanan hingga ratusan meter.

"Minyak langka sekarang. Aku tidur di SPBU biar dapat minyak, itupun enggak ada kepastian bisa dapat atau tidak, yang antre itu sudah ratusan mobil," ujar Muhadir sopir truk (2/11/2023).

Muhadir menjelaskan, kelangkaan BBM solar sebenarnya sudah sering terjadi.

Namun baginya, kali ini adalah yang terparah karena sampai membuat kemacetan di jalan nasional.

Tak jarang, Muhadir tidak kebagian jatah solar meski sudah mengantre berjam-jam.

Misalnya, dia mengantre sejak sore dan saat tiba giliran di malam hari minyak malah sudah habis.

Kalau seperti ini, mau tidak mau dia terpaksa menginap di SPBU bersama sopir lainnya demi mendapat solar.

"Kadang mau nangis aku. Sudah berjam-jam antre, sudah masuk di SPBU, solarnya habis. Terpaksa itu bermalam," kata Muhadir.

Sementara Guntoro, penjual minyak solar eceran mengatakan, sejak 2-3 hari belakangan solar sulit didapat.

Antrean solar mengular dan terkadang ada aksi serobot antrean di SPBU.

"Nggak tau siapa bekingnya. Ada yang main serobot aja. Banyak sopir marah akhirnya baku hantam," kata Guntoro.

Saat Kompas.com menelusuri jalanan Jambi, kebetulan mobil berbahan bakar solar yang digunakan kritis.

Akhirnya Kompas.com membeli 10 liter solar eceran dengan harga Rp 10.000 per liter, untuk menuju Sarolangun dari Kabupaten Batanghari.

Karena minyak eceran mahal dan khawatir ada campuran minyak ilegal, mobil yang ditumpangi Kompas.com hendak membeli dexlite dengan harga Rp 15.700 per liter.

Sayang, SPBU Batin 24 yang didatangi sedang mengalami pemadaman lampu.

"Maaf bang. Lampu padam jaringan kita hilang, jadi nggak bisa pakai aplikasi my pertamina. Boleh mencari minyak di tempat lain," kata petugas SPBU, bernama HR.

Baca Juga: Pemilik Mobil Diesel di Bengkulu Merenggut, Sudah 3 Bulan Cari Solar Mesti Nginep di SPBU

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa