Otomotifnet.com - Jalur kelistrikan mobil dan motor pasti dilengkapi fuse atau sekring.
Berfungsi sebagai pengaman saat korsleting, oleh itu jangan pernah mengganti ampere sekring standar pakai lebih besar.
Dampaknya berbahaya dan bukti kejadian bukan sekali dua kali terjadi.
Mengenai dampak bahanya dijelaskan Davin dari bengkel Elika Automotive Performance di Bursa Otomotif Sunter (BOS), Jakarta Utara dikutip dari GridOto.
"Saat mengganti sekring yang putus enggak boleh tuh pakai ukuran ampere yang lebih besar," ucap Davin
"Ukuran ampere sekring ini juga sudah dicantumkan kok di rumah sekring, jadi ya harus pakai ukuran segitu," terangnya.
Lantas kenapa dilarang menggunakan ukuran ampere sekring yang jauh lebih besar?
Pakai ukuran ampere sekring yang lebih besar sama saja memperbesar potensi terjadinya korsleting.
Hal ini dikarenakan saat arus listrik yang lewat lebih besar dari kemampuan kabel dan komponen maka sekring tidak akan putus.
Saat sekring tidak putus maka bagian kabel akan panas dan meleleh dan terjadilah korsleting arus listrik.
"Hal ini banyak sekali kejadian bahkan pemicu dari mobil kebakaran ya seperti ini, pakai ukuran ampere sekring yang lebih besar," jelas Pranoto, Service Advisor bengkel Auto2000, Pramuka, Jakarta Timur.
Mencegah hal-hal yang tidak diinginkan maka jangan pernah ganti ukuran ampere sekring yang jauh lebih besar.
Baca Juga: Kalau Enggak Mau Terbakar, Ganti Sekring Mobil Bekas Jangan Asal-asalan
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR