Di saat bersamaan, meluncur kereta feeder dari arah Stasiun Padalarang menuju Bandung. Tabrakan pun terjadi.
Akibat kecelakaan, lima orang dalam mobil meninggal. Mobil itu membawa enam orang.
"Dua korban lagi dalam kondisi luka berat. Keduanya dalam perawatan di IGD rumah sakit kondisinya cedera kepala berat," ucap Kepala Bagian Umum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat Jana Hermawan.
Dari lima korban jiwa, tiga di antaranya meninggal di lokasi kecelakaan, sedangkan satu korban lainnya mengembus napas terakhir sewaktu mendapat perawatan medis.
Selain itu menurut update, korban meninggal bertambah lagi.
Korban jiwa dalam kecelakaan kereta dan mobil di Bandung Barat adalah sebagai berikut:
Putra (2), warga Kampung Simpati RT 03 RW 05 Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Bandung Barat
Rapika (6), warga Kampung Simpati RT 03 RW 05 Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Bandung Barat
Neneng Rosmayanti (49), warga Kampung Simpati RT 03 RW 05 Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat
Ponidi (45), warga Kampung Lembur Sawah RT 01 RW 16 Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat.
Dan yang terakhir menambah daftar korban meninggal dunia adalah Syakila Lisda Putri (4) warga Kampung Simpati RT 03 RW 05 Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Bandung Barat.
Syakila dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami cedera kepala berat dan mendapat perawatan insentif di ruang IGD RSUD Cibabat.
Jadi korban luka hanya Ratih Anggraeni (13), yang juga merupakan warga Kampung Simpati RT 03 RW 05 Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Bandung Barat.
Tabrakan antara kereta feeder Whoosh dan mobil di Bandung Barat ini tengah diselidiki polisi.
"Kita masih akan melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP), apakah ada yang melarang (mobil) untuk tidak melintas dulu, kita akan dalami lebih lanjut,” ungkap Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Cimahi AKBP Aldi Subartono, dikutip dari Antara.
Daop 2 Bandung Ayep Hanapi mengimbau masyarakat agar disiplin ketika melewati pelintasan sebidang.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 124, pada perpotongan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pemakai jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api.
"PT KAI Daop 2 Bandung mengajak seluruh pengguna jalan untuk bersama-sama menaati rambu-rambu yang ada serta lebih waspada saat akan melintasi perlintasan sebidang kereta api," tuturnya.
Baca Juga: Tragis, Begini Kondisi Daihatsu Sigra Yang Remuk Dihajar Feeder KA Cepat Jakarta-Bandung
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR