Yang kedua lebih sangar, Namanya SU7 Max. Berpenggerak 4 roda (AWD), dengan output tenaga setara 645 dk yang disebut mampu berakselerasi 0-100 km/jam hanya dalam waktu 2,78 detik saja, dengan top speed 285 km/jam.
Wah.. kalau catatan waktu segitu, dua kali ngedip langsung lari 100 km/jam donk!
Menggunakan baterai CATL Qilin NMC 101 kWh, SU7 Max diklaim mampu menempuh jarak 800 km sekali pengisian (Standar CLTC).
Xiaomi klaim mampu menambah jarak tempuh 220 km dalam waktu 5 menit pengisian baterai, dan 510 km hanya dalam 15 menit.
Desain sedan listrik Xiaomi yang aerodinamis disebut memiliki koefisien drag hanya 0.195 Cd. Yang artinya punya nilai hambatan angin yang rendah.
Hal ini berpotensi mempercepat laju mobil dan meningkatkan efisiensi dalam konsumsi daya.
Soal dimensi Xiaomi SU7 punya postur panjang 4.997 mm, lebar 1.963 mm dan tinggi 1.455 mm dengan jarak poros roda (wheel base) 3.000 mm.
Di kabinnya, hadir layar display berukuran 16,1 inci dengan resolusi 3K, serta panel instrumen berukuran 7,1 inci.
Di kabin belakang juga sudah disiapkan sepasang layar display semacam tablet untuk penumpang yang disebut Mi Pads.
Sedan listrik ini juga sudah dilengkapi ADAS hingga autonomous driving system pintar.
Lei Jun juga bilang sistem operasi terbaru Xiaomi yang bernama HyperOS (menggantikan MIUI) nantinya akan punya konektivitas dan pengalaman terintegrasi berbagai gadget Xiaomi (Mi Watch, Mi Band, kamera, robot vacuum cleaner) termasuk juga mobil listrik.
“Xiaomi ingin menjadi 5 terbaik produsen mobil pada 15-20 tahun kedepan,” terang Lei Jun dalam konferensi pers.
Soal harga, belum ada informasi resmi, namun SU7 di pasar Cina menyasar segmen yang sama dengan Porsche Taycan dan Tesla Model S.
Hmm, kira-kira kapan ya bakal masuk Indonesia?
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR