Otomotifnet.com - Saat mobil mogok setelah menerjang banjir, hindari keinginan untuk memaksakan starter.
Tindakan ini bukan sekadar berisiko merusak komponen kecil, melainkan bisa menghancurkan mesin secara keseluruhan dan menguras isi dompet kalian untuk biaya perbaikan total.
Mogok saat melibas genangan air sering kali menjadi sinyal bahwa air telah menyusup ke dalam ruang bakar.
Secara teknis, air adalah zat cair yang tidak dapat dikompresi (incompressible).
Ketika piston mencoba menekan air di dalam silinder, akan terjadi benturan hebat yang dikenal dengan istilah Water Hammer.
Untungnya, mobil modern dilengkapi dengan sensor yang mampu mendeteksi pembakaran abnormal dan melakukan cut-off otomatis untuk melindungi mesin.
Jika kalian memaksa starter, kalian justru merusak sistem pertahanan mandiri tersebut dan memperparah kerusakan mekanis.
Baca Juga: Inilah Ciri-ciri Yang Muncul Bila Klep Mesin Mobil Bekas Mulai Longgar
Memaksa menyalakan mesin yang mogok setelah melintasi banjir adalah kesalahan fatal yang bisa merusak mesin secara permanen.
Masalah utama bermula ketika air masuk melalui intake udara, yang secara otomatis mematikan mesin.
Ketika kalian menekan tombol starter, terjadi proses kompresi yang dipaksakan di dalam ruang bakar yang sudah kemasukan air.
Karena air jauh lebih padat dari udara dan tidak bisa dikompresi, siklus pembakaran yang dipaksakan ini justru akan menciptakan benturan hebat.
Hasilnya? Ruang bakar bisa hancur berantakan, dengan kerusakan terparah pada stang piston yang membengkok akibat menahan beban tekanan air yang tidak bisa bergerak.
Baca Juga: Bukan Suara Tikus, Ini Penyebab Suara Cit Cit pada Mesin Mobil!
Memaksa starter mesin yang terendam air memicu reaksi berantai yang merusak jantung mekanis kendaraan.
Karena air tidak bisa dimampatkan, tekanan ekstrem di ruang bakar akan menciptakan energi balik yang setara dengan ledakan hebat.
Ledakan ini mampu membuat piston bolong atau pecah seketika.
Dampaknya tidak berhenti di sana, tekanan besar tersebut akan memaksa piston bergerak secara abnormal, yang menyebabkan stang piston (connecting rod) bengkok atau patah.
Saat mesin mogok di dalam air, sebenarnya telah terjadi detonasi (ledakan prematur) akibat kompresi air.
Hal ini membuat posisi piston menjadi tidak presisi (miring), sehingga saat bergerak, piston akan menggerus dinding silinder dan menyebabkan baret permanen yang sangat mahal perbaikannya.
Baca Juga: Di Sinilah Biang Keladi Penyebab Blok Silinder dan Piston Mobil Diesel Baret
Posted : Senin, 15 Desember 2025 | 11:52 WIB| Last updated : Senin, 15 Desember 2025 | 11:52 WIB
| Editor | : | Grid |
KOMENTAR