Otomotifnet.com - Pemilik mobil wajib tahu, agar mobil bekas kesayangan kalian banderolnya gak dihargai murah meriah (murmer) jaga kondisiny.
Nah, inilah 6 kondisi mobil bekas yang bisa bikin harganya murmer.
1. Tidak Ada Track Recorord Perawatan Berkala
Track record perawatan berkala menjadi sebuah bukti kalau mobil tersebut dilakukan perawatan berkala secara rutin, mulai dari track record penggantian oli mesin, oli transmisi, filter oli dan sebagainya.
Tentu saja mobil yang rutin dirawat bisa membantu mendongkrak niai jual kembali.
Apalagi jika Anda rutin melakukan perawatan di bengkel resmi.
Jika track record perawatan rutin tidak ada, kemungkinan besar calon pembeli minta potongan harga yang lebih besar.
2. Kondisi Ruang Mesin
Kondisi ruang mesin yang kotor atau bahkan terdapat rembesan-rembesan oli, menandakan pemilik kurang care dan kurangnya perawatan pada mobil.
Mobil yang harga jual kembalinya rendah biasanya mereka yang jual mobil apa adanya.
Contoh ruang mesin yang bocor ada rembesan oli, konsumen yang liat mesin kotor kurang tertarik kan.
Biasanya kebocoran akibat sil-sil atau selang-selang karet yang sudah mulai getas, untuk itu cari titik kebocorannya dan perbaiki.
Jika sudah dipernbaiki, cuci ruang mesin mobil biar terlihat kinclong sehingga menarik minat calon konsumen.
Perlu diingat, mencuci ruang mesin enggak boleh sembarangan, tidak boleh menyemprotkan air dengan tekanan tinggi, hindari mencuci di sekitar area fuse box dan alternator.
3. Pajak kendaraan Kelengkapan Dokumen (Faktur, BPKB, STNK)
Kelengkapan dokumen hal yang paling wajib diperhatikan dan harus lengkap seperti BPKB (Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor), STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor), dan faktur.
Ada atau tidaknya faktur sering dimasukan dalam nilai jual mobil. Mobil bekas yang tidak memiliki faktur sering ditekan harga jualnya.
Faktur juga menjadi bukti kalau mobil tersebut merupakan tangan pertama jika nama di faktur, BPKB dan STNK lengkap.
Begitupun dengan pajak kendaraan, jika pajak kendaraan sudah habis, calon pembeli akan menekan harga alasannya biasanya untuk langsung balik nama.
4. Kondisi Bodi dan Interior Apa Adanya
Mobil yang banyak baret-baret atau penyok di bodi membuat harga mobil menjadi turun.
Ini karena calon pembeli sudah menghitung biaya perbaikan bodi dari mobil yang akan ia beli, bahkan harga yang dipotong bisa lebih mahal ketimbang kita memperbaiki sendiri.
Untuk memperbaiki luka-lika kecil bisa ke bengkel Paintless Dent Removal (PDR) atau kalau parah ke bengkel body repair.
Kalau cuma noda kotoran atau jamur, langkah poles atau wax bisa dipilih buat bikin tampilan mobil menarik dilihat.
Perhatikan juga kerapihan dan kebersihan interior di jok, karpet, dan plafon, interior yang kotor ataupun ada sobek bisa menurunkan daya tarik dan harga jual.
Mobil yang bersih dan terawat menggambarkan mobil dalam kondisi baik dan apik dalam pemakaian.
5. Modifikasi Berlebihan
Mobil yang dimodifikasi berlebihan juga bisa menyebabkan harga jual kembali jatuh, Ia menyarankan sebisa mungkin pertahankan bentuk asli bawaan mobil tersebut.
Umumnya konsumen mobil bekas mencari mobil yang tampilannya masih standar pabrik.
Seperti warna cat mobil yang masih asli atau setidaknya warnanya mirip dengan bawaan, dan di area interior seperti door trim, dan jok yang masih asli.
Modifkasi belum tentu calon pembeli suka dengan modifikasinya, mereka lebih milih bentuk asli dari pabrik.
6. Kelengkapan Toolkit
Terakhir kelengkapan toolkit seperti dongkrak, kunci ban, segitiga pengaman, kunci pas, dan sebagainya.
Jika toolkit tidak disertakan, biasanya calon pembeli akan menawar lagi harga mobil yang kalian jual.
Baca Juga: Harus Tahu, Dari Sinilah Penyebab Ban Mobil Bekas Kempes Terus
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR