Otomotifnet.com - Ada temuan penyimpangan prosedur sertifikasi kendaraan dan mesin pada beberapa model Toyota dengan mesin diesel.
Model-model tersebut diketahui dijual di Jepang maupun secara global.
Berdasarkan investigasi dan pengujian yang dilakukan oleh komite khusus, ada ketidaksesuaian output tenaga mesin serta besaran emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan.
Adapun penyimpangan prosedur tersebut berdampak pada mesin dengan kode 1GD-FTV, 2GD-FTV, dan F33A-FTV.
Mesin itu digunakan oleh Land Cruiser Prado, HiAce, Dyna, Hilux dan Fortuner (1GD-FTV), Hilux, Innova Reborn (2GD-FTV), serta Land Cruiser 300 dan Lexus LX500d (F33A-FTV).
Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), memastikan bahwa hal tersebut tidak berpengaruh pada model-model kendaraan Toyota yang dijual di Indonesia.
"Isu ini berkaitan dengan prosedur sertifikasi di beberapa negara selain Indonesia dan tidak berkaitan maupun memengaruhi kinerja horsepower, torsi, maupun kinerja mesin lainnya," kata Bob dilansir dari GridOto (30/1/2024).
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa isu tersebut tidak berkaitan maupun memengaruhi keamanan kendaraan serta besaran emisi yang dihasilkan kendaraan.
"Kami ingin mengonfirmasi bahwa kami yakin bahwa kendaraan-kendaraan kami tidak terdampak dengan isu ini," paparnya.
"Namun demikian, Toyota Indonesia sebagai bagian dari keluarga besar Toyota, dengan tulus, ingin meminta maaf kepada seluruh pelanggan dan pemangku kepentingan di Indonesia terkait ketidaknyamanan dan kemungkinan kekhawatiran yang ditimbulkan oleh isu ini," sambungnya.
Sementara itu Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy menyampaikan, bahwa adanya masalah ini tidak berimbas pada penjualan Toyota di Tanah Air.
"Tidak berdampak pada mobil-mobil Toyota di Indonesia secara domestik, jadi penjualan tetap berjalan," pungkas Anton.
Baca Juga: Pemilik Mobil Bekas Toyota Rush Masuk, Ganti Kaca Spion Cuma Segini
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR