Otomotifnet.com - Pengakuan Abdul Kodir (42) berikut ini menggemparkan.
Ia mengaku setor Rp 600 ribu per bulan ke Dinas Perhubungan (Dishub) demi bisa buka parkiran motor stasiun Cakung di halaman rumahnya.
"Kami izin ke Dishub aja. Per bulannya ada yang minta Rp 600.000. Itu kena bulanan. Itu biaya izin aja, sebenarnya," ujar Kodir ditemui di kediamannya, (29/1/24) melansir Kompas.com.
Kodir tak menampik dirinya heran dengan adanya biaya untuk izin parkir meski di halaman rumahnya sendiri.
"Padahal ini kan (parkiran motor) fasilitas pribadi. Kita kan enggak pakai akses jalan pemerintah, ini tanah pribadi," jelasnya.
Adapun Kodir membuka jasa parkir motor untuk para pengguna kereta api yang naik dari Stasiun Cakung.
Setiap harinya, warga asli Betawi itu mendapat penghasilan tidak kurang dari Rp 1 juta dari 150 motor yang terparkir di rumahnya.
"Per motor kami beri tarif Rp 5.000. Dari pukull 05:00 WIB, sampai pukul 00:00 WIB. Semuanya, kami jaga. Sampai kereta terakhir jam 12:15 WIB. Kalau menginap, itu Rp 15.000," kata Kodir.
"150 motor sehari. Jadi total kotornya itu bisa Rp 1 juta, tidak kurang," lanjutnya.
Awalnya, halaman rumah yang dijadikan Kodir sebagai lahan parkir adalah milik ayahnya yang bernama Pak Haji.
Namun, rumah dan halaman itu telah dibagikan oleh Pak Haji ke anak-anaknya.
"Jadi ini rumah Bapak. Dulu dibagi per anak satu petak (kontrakan). Tapi karena sudah pada nikah, keluar, ada yang tinggal di Cibinong, jadi ini tinggal saya yang kelola," ujarnya.
Kodir memastikan jasa parkir di lahan miliknya aman dan tak pernah terjadi kehilangan.
Setiap harinya, ia dibantu oleh seorang asisten yang bertugas untuk menjaga motor per giliran.
"Yang penting jangan kunci stang. Jadi mudah diatur. Yang penting kami pastikan aman. Alhamdulillah sejauh ini enggak pernah terjadi kehilangan. Paling helm tertukar," pungkasnya.
Baca Juga: Apakah Dishub Boleh Cegat Mobil dan Gelar Razia? Mari Bedah Rincian Kewenangannya
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR