Otomotifnet.com - Inisiatif Tanuwijaya, pemilik Mazda Biante lansiran 2013 buahkan hasil luar biasa.
Ia memilih cara alternatif ketika Mazda Biante miliknya divonis turun mesin oleh bengkel.
Diagnosa mekanik bengkel resmi Mazda, yakni mengalami oil sludge cukup parah.
Gejalanya tarikan mobil terasa berat, dan suara mesin terdengar kasar.
Padahal ia mengklaim selalu melakukan perawatan rutin di bengkel resmi, atau minimal ke Shop & Drive untuk ganti oli.
Dengan kata lain, oli yang digunakan dijamin asli alias bukan oli palsu atau KW.
"Tapi memang belakang saya ganti olinya suka terlewat waktunya, walau jarak tempuh masih di bawah 10.000 km," aku pria yang berkantor di kawasan Roxy, Jakarta Barat ini.
Bila anjuran pabrik diganti per 10.000 km atau setiap 6 bulan sekali (mana yang dicapai lebih dulu), ia beberapa kali ganti oli di bulan ke 7 dan 8.
"Jadi waktu teknisi bengkel resmi Mazda infokan ke saya mesti turun mesin untuk bersihkan sludge-nya, saya coba cari alternatif lain," tuturnya beberapa waktu lalu pada Otomotifnet.com di kantornya, (15/9/22) lalu.
Ia pun kemudian browsing di internet untuk mencari solusi lain soal permasalahan oil sludge tersebut tanpa harus turun mesin.
"Akhirnya saya nemu di kanal Youtube Oto Produk ada bengkel umum yang punya mesin flushing yang bisa gurah kolestrol mesin," cerita Tanuwijaya.
Bengkel di maksud adalah Wijaya Motor yang beralamat di kawasan Dramaga, Bogor.
"Akhirnya saya ke sana dan ketemu dengan pak David, owner Wijaya Motor. Ia menyanggupi untuk mengatasi masalah sludge ini tanpa harus overhaul," tambahnya.
Mula-mula mesin Biante milik Tanuwijaya diflushing terlebih dulu menggunakan mesin khusus flushing.
Namun karena sludge yang terjadi sudah lumayan banyak dan agak berkerak, jadi tidak bisa bersih maksimal, alias masih ada deposit yang nempel.
Akhirnya diputuskan melakukan metode semi overhoul. Maksudnya, bagian cover cylinder head dan karter dilepas untuk dilakukan pembersihan sludge secara manual di bagian atas dan bawah mesin.
Chemical untuk membersihkan oil sludge tersebut menggunakan produk keluaran Swez.
Urutan prosesnya, mula-mula sebelum oli lama dibuang, dimasukkan terlebih dulu cairan engine flush Swez.
Kemudian mesin dihidupkan selama kurang lebih 15 menit, dengan tujuan agar sludge di dalam mesin jadi lebih encer.
Setelah itu mesin dimatikan dan oli ditap sampai habis, lalu dilanjut melepas cover kepala silinder dan bak oli alias karter.
Langkah berikutnya adalah menyemprotkan cairan Rapid Sludge Remover keluaran Swez ke seluruh bagian cylinder head dan bagian bawah mesin yang terserang sludge, termasuk saringan olinya.
Proses ini dibarengi dengan menyikat deposit yang nempel di permukaan komponen dan bagian dalam mesin, menggunakan sikat gigi bekas agar benar-benar rontok semua.
Tak ketinggalan bagian timing chain juga dilakukan pembersihkan dari sludge.
Agar sisa-sisa sludge nantinya tidak terisap masuk ke dalam saluran pelumasan dan oil jet, dilakukan proses vakum untuk menyedot sisa-sisa sludge tersebut.
Baru setelah mesin dirasa sudah bersih, cover cylinder head dan karter mesin dipasang lagi, kemudian diisi oli baru.
Tapi belum selesai sampai di situ. Untuk memastikan lumpur oli benar-benar keluar semua, dilakukan engine flushing sekali lagi.
Hasilnya, "Performa mesinnya kembali bertenaga dan kini sudah tidak berisik lagi," aku Tanuwijaya.
Terpenting, ia tidak jadi keluar duit banyak untuk turun mesin hanya untuk membersihkan sludge yang diperkirakan bisa lebih dari Rp 7-8 jutaan.
Wijaya Motor
Jl. Raya Dramaga Km.07, Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Biaya Perbaikan Setara Motor Bekas, Modul ABS Mazda Biante Rentan Error Karena Benda Ini Lemah
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR