Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Banyak yang Belum Tahu, Ini yang Bikin Bus Telolet Bisa Jadi Bus Maut di Jalan

Ferdian - Minggu, 17 Maret 2024 | 17:00 WIB
Ilustrasi Bus AKAP
TribunJogja.com
Ilustrasi Bus AKAP

Otomotifnet.com - Fenomena tren telolet pada bus masih ramai belakangan ini.

Padahal yang belum diketahui banyak orang, bus telolet yang menghibur bisa berubah jadi maut karena satu hal ini.

Seperti diketahui penggunaan klakson tambahan atau sering dikenal telolet berbahaya untuk kendaraan.

Hal ini disampaikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Pelaksana Tugas Kepala Subkomite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Ahmad Wildan mengatakan, penggunaan klakson telolet sudah beberapa kali mengakibatkan kecelakaan.

"Kami temukan ada 3 kali kecelakaan penyebabnya dari klakson telolet itu asalnya beda-beda. Yang pertama ada slang lepas, ada dari tabung anginnya yang lepas, dan terakhir bagiannya yang bocor. Jadi instalasi klakson telolet sangat berbahaya," seperti pernah dikatakan Wildan dalam FGD Pemenuhan Persyaratan Teknis dan Laik Kendaraan Bermotor.

Wildan mengatakan, klakson telolet menggunakan tenaga angin pada tabung angin pengereman untuk mengeluarkan bunyi nyaring.

Maka ketika terjadi kebocoran akan menyebabkan penurunan tekanan rem.

"Dan ini akan menyebabkan kegagalan pengereman, ini menjadi perhatian kita," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Wildan mengatakan, sebagian besar kasus rem blong terjadi karena hal sepele dan dapat diperiksa tanpa menggunakan alat khusus. Karenanya, ia meminta para petugas pengujian teknis dan layak uji kendaraan secara berkala lebih cermat.

"Jangan pilih-pilih lakukan dan pastikan ini (kebocoran) tidak terjadi. Ini harus kita perhatikan pada pemastian persyaratan teknis harus cermat tidak ada hal-hal lain seperti kasus klakson telolet bocor," tuturnya.

Lebih lanjut, Wilda meminta para petugas juga memeriksa kandungan air di dalam minyak rem.

Pemeriksaan tersebut, kata dia, tidak membutuhkan alat yang mahal sehingga kendaraan dapat mengganti minyak rem ketika alat tersebut menunjukkan warna merah.

"Ini enggak pernah dicek kandungan minyak rem ini. Ini harus jadi perhatian kita karena sudah menyebabkan kecelakaan," ucapnya.

Baca Juga: Klakson Telolet Bus Lagi Ngetren, Kernet Ingatkan Bocil-bocil Bisa Jadi Bahaya

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa