Otomotifnet.com - Para pemilik motor wajib tahu informasi soal koil berikut ini.
Ternyata koil motor karburator dan injeksi gak bisa saling pinjam.
"Paling terlihat dari bedanya koil motor injeksi dan karburator adalah nilai tahanannya," buka Teguh Suryadi, digital marketing Ultraspeed Racing (USR) .
"Koil motor karburator biasanya punya tahanan yang lebih kecil yaitu di bawah 1,5 ohm," tambah pria yang akrab disapa Teguh ini.
Sedangkan motor injeksi pakai koil yang punya nilai tahanan lebih besar dari motor karburator.
"Kalau koil untuk motor injeksi itu mempunyai tahanan sekitar 2 ohm," tambahnya.
Perbedaan tahanan pada koil injeksi dan karburator ternyata terletak di cara kerja dan asal-usul listrik itu berasal.
"Kalau koil pada motor karburator, sumber listriknya didapatkan dari CDI," jelas Teguh.
"Listrik dari CDI kemudian digandakan oleh koil dan dikirim menuju busi," tambahnya.
Misalnya output listrik yang keluar dari CDI itu 200 volt, oleh koil diperbesar menjadi 20.000 volt.
"Sedangkan pada motor injeksi, input listrik ke koil tergantung dari tegangan atau voltase dari aki," kata Teguh.
"Selain itu, listrik yang masuk ke koil dari aki juga dikontrol oleh ECU," jelas Teguh saat ditemui di Jalan Daan Mogot KM 11 No.6, Cengkareng, Jakarta Barat.
ECU mengatur kapan koil harus memercikan busi pada ruang bakar.
Makanya dari penampilan ECU buat motor karburator dan motor injeksi ada perbedaan.
"Kalau untuk motor karburator, koilnya punya satu soket, sedangkan untuk motor injeksi terdapat dua soket," jelas Teguh.
"Dua soket pada motor injeksi ini untuk arus positif dan negatif yang terhubung ke ECU," pungkasnya.
Tuh, makanya jangan sampai tertukar kalau kalian ingin membeli koil aftermarket untuk motor.
Baca Juga: Substitusi Koil di Motor Injeksi Efeknya Buruk, ECU Bisa Rewel, Bikin Kantong Jebol
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR