Otomotifnet.com - Pemilik mobil bekas dengan transmisi AMT (Automated Manual Transmission) harus tahu nih.
Kini, mobil dengan transmisi AMT makin banyak sliweran di jalan.
Sebut saja Suzuki Wagon R atau Ignis yang nama transmisinya AGS (Auto Gear Shift), Wuling Cortez 1.8 i-AMT, Renault Triber dan sebagainya.
Cara transmisi AMT ini beroperasinya agak sedikit berbeda dari transmisi otomatis konvensional (torque converter) maupun CVT.
Bila triknya gak paham, pindah gigi akan terasa gak nyaman, seperti ada jeda agak lama.
Bahkan akan jadi kurang sip buat menanjak di tanjakan yang cukup curam. Terlebih bila membawa muatan banyak.
Nah, sebenarnya mudah kok menanjak pakai transmsi model ini (AMT atau AGS).
Ini berdasarkan pengalaman Tim OTOMOTIF yang sudah menjajal mobil bertransmisi ini jalan jauh.
“Disarankan menggunakan low gear,” saran Arief Ramadhi dikutip dari Otoseken.id.
Arief Ramadhi ini adalah Product Planning Specialist Wuling Motors Indonesia.
Pada posisi gigi rendah, torsi mesin lebih kuat ‘menghela’ roda.
Kalau mau aman, pindahkan mode berkendara menggunakan mode manual.
Di mode ini, posisi giginya fix seperti transmisi manual.
Jadinya bisa kalian atur di gigi berapa yang kuat dan ideal untuk menghadapi tanjakan yang dilewati.
Caranya, dengan cukup menaikkan atau menurunkan tuas transmisi.
Bila mobil kalian berpenggerak roda depan, sebaiknya urut gas perlahan-lahan dan cari jalur yang sedikit lebih landai.
Terutama ketika menghadapi tikungan patah atau ‘U Turn’ di tanjakan ekstrem.
Karena dari pengalaman kami jika mobil sempat berhenti di tikungan patah yang menanjak tajam, ban depan cenderung mudah slip bila gas terlalu dibejek dalam.
Apalagi bila permukaan jalannya licin atau basah.
Nah, begitulah cara nanjak pakai mobil transmisi AGS atau AMT.
Baca Juga: Beginilah Caranya Agar Mobil Matik Bisa Didorong Saat Parkir Pararel
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR