Otomotifnet.com - Biasanya, mobil diesel atau bensin yang ingin ganti pelek mobil aftermarket memerlukan spacer.
Spacer diperlukan untuk mengakali offset pelek agar bisa rata dengan lebar bodi mobil dan terlihat proporsional.
Nah, Ukuran spacer ini ternyata enggak boleh terlalu tebal gaes.
Kenapa memangnya? Menurut pakarnya, spacer terlalu tebal berbahaya.
Disarankan ketebalan spacer maksimal 10 mm.
"Lebih dari 10 mm kuncian mur roda ke baut kurang kuat karena dratnya kemakan bagian spacer," tutur Agus dikutip dari GridOto.com.
Agus Riyanto ini adalah Manager Quality Assurance PT Chemco Harapan Nusantara (CHN).
"Secara kekuatan pelek tidak menempel sempurna di center hub as roda, rawan lepas atau copot saat terkena beban atau guncangan," jelasnya.
Penggunaan spacer bisa diakali dengan baut roda yang lebih panjang.
Tujuannya untuk memaksimalkan putaran drat agar tetap sesuai dengan kebutuhan kekencangan mur roda saat pelek dipasang.
"Yang penting spacer dipasang satu dengan ketebalan tertentu, tidak ditumpuk supaya tidak terpisah-pisah konstruksinya," himbaunya.
Akan tetapi, semakin jauh posisi center dop pelek dengan center hub as roda mengurangi kekuatan tumpuan pelek.
Titik beban stress-nya jadi lebih besar karena ada bagian yang memanjang dari center hub, makanya spacer sebaiknya paling tebal 10 mm.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Umur Oli Mesin Mobil Diesel Bisa Singkat
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR