Sehingga ketika hanya mengganti tensioner saja, "Posisi timing belt harus ditandai sepresisi mungkin agar kembali ke posisi awal," jelasnya.
Kalau gak akurat, yang terjadi sabuk timing belt bisa lompat satu gerigi yang berimbas ke waktu buka tutup klep mobil.
Mesin jadi ngelitik akibat timing pengapian jadi lebih maju.
Ketika terjadi pemasangan yang tidak presisi, harus bongkar timing belt, ongkos kerjanya jadi dua kali deh.
Nah, itulah dia alasannya gaes kenapa ganti timing belt wajib ganti tensionernya.
Baca Juga: Beginilah Gejala Kerusakan As Roda Pada Mobil Penggerak Depan
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR