Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Wajib Disimak, Begini Cara Cegah Mobil Oleng Saat Mengalami Pecah Ban

Ferdian - Rabu, 19 Juni 2024 | 18:20 WIB
Ini yang harus dilakukan saat mobil mendadak pecah ban saat sedang melaju
GridOto.com/Rianto Prasetyo
Ini yang harus dilakukan saat mobil mendadak pecah ban saat sedang melaju

Otomotifnet.com - Mengalami pecah ban mendadak saat mobil sedang melaju jadi salah satu penyebab kecelakaan.

Sumber masalahnya bisa dikarenakan ban mobil kurang perawatan dan perhatian.

Namun ada cara untuk menghindari hal tersebut.

“Untuk menghindarinya, selalu cek kondisi ban sebelum berkendara. Mulai dari tebal tipisnya ban, ada retak atau tidak, serta pastikan umur ban tidak lebih dari 5 tahun,” wanti Agung Pariyana, Service Manager bengkel resmi Mazda di Bintaro Jaya Sektor VII, Tangerang Selatan.

Namun bila kejadian apes ini terjadi saat mobil sedang berlari pada kecepatan tinggi, ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan supaya tidak membuat mobil hilang kendali.

Contohnya pengemudi kerap menginjak pedal rem, dengan harapan agar laju kendaraan bisa diperlambat atau dihentikan.

Ternyata prilaku ini salah.

Pasalnya, mobil akan mengalami perubahan arah yang drastis dan sulit dikendalikan.

“Ini kebiasaan yang salah yang sering dilakukan pengemudi saat mengalami pecah ban tiba-tiba,” papar Agung.

Lantas, bagaimana sebaiknya tindakan yang dilakukan kala mengalami pecah ban saat mobil sedang melaju? Berikut tips penanganan yang harus dilakukan.

1. Jangan Panik

“Kalau dari banyak kejadian ban pecah biasanya diawali dengan kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi,” ujar Agung. Biasanya di kecepatan 60 – 120 km/jam, lalu terjadi pecah ban.

Masih kata Agung, kuncinya adalah jangan panik! “Karena bila panik, biasanya driver akan mengambil tindakan yang salah seperti menginjak rem, sehingga menyebabkan mobil tidak bisa dikendalikan,” imbuhnya.

2. Hindari Pengereman Mendadak

“Tiba-tiba ban mobil pecah merupakan momen paling krusial saat berkendara. Apalagi kalau terjadi di jalan tol dengan kecepatan relatif tinggi. Jangan lakukan rem mendadak,” wanti Agung.  

Sebab ketika rem diinjak, misalnya ban depan yang pecah, maka bobot mobil akan pindah ke depan dan setir akan menarik ke arah ban yang pecah.

Dalam situasi seperti ini, mobil bisa lepas kendali, ditambah dengan pengereman terlalu keras dan ada momentum, mobil bisa terpelanting dan terbalik.

3. Tahan Arah Setir Lurus

Kejadian ban pecah ini bisa diperkirakan dalam hitungan detik. Tapi kita bisa kok merasakan ban mana yang pecah.

“Jika ban depan yang pecah, biasanya arah setir tidak terkendali. Oleh sebab itu harus ditahan lurus lebih kuat, karena setir akan tertarik ke arah ban yang pecah,” ujar Agung.

Sementara kalau yang pecahnya ban belakang, lanjutnya, setir relatif mudah dikendalikan.

“Jika setir masih mudah dikendalikan, lepas pedal gas dan kurangi kecepatan mobil secara bertahap sambil melihat spion kiri-kanan untuk melihat keadaan sekitar,” sarannya.

Tapi ingat, mau ban depan atau belakang yang pecah, tetap jangan rem mendadak ya.

4. Jangan injak pedal kopling

Ilustrasi pedal kopling
Iman/GridOto.com
Ilustrasi pedal kopling

Untuk mobil bertransmisi manual, jauhkan kaki kiri dari pedal kopling.

Sebab jika pedal kopling diinjak, mobil malah akan meluncur deras tidak terkendali karena tidak tertahan oleh beban putaran mesin.

6. Dilarang pindah ke gigi ke netral

Efeknya sama dengan menginjak pedal kopling karena putaran ban tidak tertahan oleh putaran mesin.

Pengemudi bisa membantu mengurangi kecepatan dengan menurunkan posisi gigi.

Namun langkah ini hanya efektif jika laju mobil tidak terlalu kencang karena tidak mudah memindahkan tuas transmisi saat panik dan efeknya kurang terasa pada mobil matik.

Jika sulit, cukup pertahankan arah kemudi supaya tetap lurus ke depan.

6. Ganti ban di tempat aman

Setelah pedal gas dilepas, biarkan kecepatan mobil turun dengan sendirinya.

Ilustrasi mengganti ban yang dengan ban cadangan
istimewa
Ilustrasi mengganti ban yang dengan ban cadangan

Pada kondisi ini nyalakan lampu hazard untuk mememberi tanda kepada pengemudi di belakang, bahwa mobil kalian bermasalah.

Dengan begitu kalian bisa fokus pada upaya mengendalikan arah mobil.

Setelah kecepatan mobil sudah mulai berkurang dan terkendali, lalu arahkan kendaraan ke kiri jalan secara perlahan, diawali dengan matikan hazard dan diganti dengan menyalakan lampu sein ke kiri.

Terus pantau kondisi di belakang lewat kaca spion. Jika kecepatan sudah cukup lambat, arahkan mobil ke bahu jalan dan biarkan mobil berhenti, bisa juga dibantu dengan rem dengan cara menginjak sesekali, dengan perasaan hehe.

Perlu dicatat juga, saat ganti ban, pasang segitiga pengaman dengan jarak aman 5 meter. 

Baca Juga: Toyota Dyna Jadi Bangkai Saat Tersungkur, Temuan Polisi di Dalam Bak Mengejutkan

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa