Tak hanya itu, waktu dicek kandungan air pada oli remnya menggunakan alat Brake Fluid Tester, terbaca sudah 4%.
“Batasannya sampai 3%. Di atas 3 wajib ganti, jika tidak resiko kadar air pada minyak rem bikin keropos master rem-nya,” terang pria yang pernah jadi trainer mekanik di salah satu pabrikan mobil Jepang ini.
Belum cukup sampai di situ, ia juga memeriksa kondisi oli transmisi matic-nya.
“Oli matic-nya juga parah dan warnanya sudah gak merah lagi, melainkan sudah kehitaman. Waktu dites pakai alat, terbukti parah kondisinya, kualitasnya terbaca tinggal 20 persen,” beber Sumarno.
Waktu ia menanyakan ke pemilik mobil, sang owner bilang kalau sudah ganti oli matic, tapi sistemnya ditap saja dari baut drain plug.
Idealnya pada periode tertentu, penggantian oli matic dianjurkan menggunakan metode flushing, agar kotoran yang mengendap di dalam girboks bisa ikut keluar.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF Flushing Oli Matic Ertiga Setiap Berapa KM
“Kalau model ditap saja, asumsi saya maksimum yang keluar cuma 3 liter, atau cm 30-40% volume total oli matic-nya.”
“Sisanya masih ngendap di dalam girboks, yang mungkin sudah banyak polutannya,” jelas pria yang bisa diajak konsultasi di nomor 0817-402-234 ini.
Dari kasus ini, Sumarno lantas menyarankan jika membeli mobil bekas, sebaiknya ajak teknisi atau inspector untuk memeriksa kondisi mobil luar dalam.
Karena walau kondisi mobil terlihat masih bagus, belum tentunya mesin dan transmisinya sehat.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR