4. Suspensi Multi Link
Multi Link adalah sistem suspensi hasil pengembangan dari Double Whisbone.
Jenis ini menjadi suspensi yang memiliki desain konstruksi yang terbilang rumit, karena memiliki bagian terpisah yang disatukan oleh sendi-sendi.
Suspensi ini juga memiliki ujung komponen yang berporos pada dua sisi arm.
Pada dasarnya, konstruksi dibuat dengan memanipulasi arah gaya yang nantinya akan diterima oleh bagian roda.
Volkswagen Tiguan Allspace dan New Mazda CX-5 contoh mobil yang menyematkan suspensi Multi Link.
Suspensi jenis ini diklaim mampu menciptakan daya cengkram yang lebih berkualitas. Selain itu membuat pengendalian mobil menjadi lebih mudah.
- Suspensi Torsion Beam
Torsion Beam merupakan pengembangan dari jenis rigid, yang umumnya digunakan pada kaki-kaki bagian belakang.
Kelebihan dari sistem suspensi jenis ini adalah peredamannya lebih baik serta empuk.
Sehingga dari sisi kenyamanan untuk penumpang jadi lebih baik. Mobil yang menggunakan sistem ini seperti Toyota Agya-Daihatsu Ayla, Suzuki Ertiga, Mitsubishi Xpander, dan sebagainya.
Baca Juga: Tarikan Tuas Rem Tangan Mobil Terlalu Tinggi, Tanda Kampas Rem Habis?
- Suspensi Rigid - Leafspring
Suspensi ini bisa dibilang cukup sering digunakan dalam mobil tipe niaga. Sifatnya cenderung kaku dan biasa terletak di bagian roda belakang.
Walau cenderung kaku, suspensi Rigid - Leafspring memiliki tingkat ketahanan yang tinggi. Penyematannya salah satunya pada mobil DFSK Gelora E.
- Suspensi Udara
Suspensi Udara (air suspension) menjadi salah satu tipe suspensi yang sering digunakan untuk mobil-mobil mewah karena menggunakan sistem komputerisasi.
Rolls-Royce, Lexus, Mercedes-Benz dan Porsche merupakan mobil premium yang sudah menyematkan teknologi suspensi ini.
Pengaturannya benar-benar pas serta tidak mungkin meleset. Sayangnya, konstruksinya cukup rumit dan harganya mahal.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR