Baca Juga: Intip Material Lampu BiLED, Ternyata Terbuat Dari Dua Bahan Utama Ini
Drop Watt pada lampu BiLED akan bekerja saat suhu sampai titik yang ditentukan. Ketika suhu tadi dicapai, lampu akan melakukan penurunan power.
“Jadi konsumsi power-nya yang tadinya 55 Watt akan menurun mungkin jadi 50 Watt, dan akan terus menurun sampai titik batas panas yang ideal,” ujar Yoyo.
Masih soal pilihan lampu, selain input, output dan bentuk lensa yang berbeda, pancaran warna cahaya lampu BiLED pun berbeda-beda.
Umumnya lampu BiLED punya warna cahaya 6.000 atau 6.500 Kelvin dengan pancaran cahaya putih. Ada pula yang cahaya yang 5.700 Kelvin atau warm white.
Menariknya, lampu 6.000 dan 6.500 Kelvin saat dipakai di kota dengan lampu penerangan jalan berwarna warm white yang agak kekuningan akan terasa tidak terang.
Namun, saat dipakai di tempat yang benar-benar gelap atau minim pencahayaan lampu jalan, seperti di jalan luar kota atau desa, baru terasa terangnya lampu putih.
Sehingga kalau pengendara motor banyak menggunakan motornya di perkotaan, disarankan menggunakan BiLED berwarna warm white.
Sebaliknya jika banyak melewati jalur luar kota atau minim penerangan, pilih lampu berwarna putih.
Beberapa merek seperti Bull AES, punya tipe dengan warna lampu berbeda dalam satu lampu. Model lampu seperti ini umumnya ditujukkan untuk segala cuaca atau all weather.
Ada 6.000 Kelvin untuk cuaca cerah, 5.000 Kelvin untuk cuaca mendung dan 3.000 Kelvin dengan warna kuning pekat untuk jalanan berkabut.
Baca Juga: Mulai Rp 200 ribuan, Lampu LED Universal Ini Punya Fitur Kayak BiLED!
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR