Otomotifnet.com - Baru-baru ini BYD mengumumkan akan menarik sekitar 97 ribu lebih kendaraan listriknya, yang terdiri dari varian Dolphin dan Yuan Plus (Atto 3).
Pemanggilan 97 ribu mobil listrik BYD Dolphin dan Yuan Plus tersebut terjadi di China, dan khusus untuk tahun produksi November 2022 - Desember 2023.
Dilakukan oleh dua operasional BYD, yaitu BYD Auto Industry Co., Ltd., dan BYD Auto Co., Ltd.
Menurut Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar China (SAMR), BYD merecall 97.714 unit Dolphin dan Yuan Plus atau Atto 3 dari konsumen karena ada resiko mengalami kebakaran.
Hal itu dipicu karena ditemukan ada cacat pada proses manufaktur electric prower steering column assembly (CEPS).
Baca Juga: Bikin Kaget, BYD Guncang Daftar 10 Merek Mobil Terlaris Agustus 2024
Jadi, ketika equipment tool covernya ditutup, terindikasi dapat menyebabkan keretakan mikro pada kapasitor yang ada di controller circuit board-nya.
Retakan ini dapat meluas seiring pemakaian kendaraan, yang dapat menyebabkan terjadinya korsleting, panas berlebihan, hingga menyebabkan terjadinya kebakaran.
Yang jadi pertanyaan, apakah Dolphin dan Atto 3 yang dipasarkan di Indonesia ikut terdampak? Mengingat kedua mobil listrik BYD tersebut juga diimpor dari China.
Seperti dikutip dari Gridoto.com, Luther B. Panjaitan selaku Head of Marketing PR and Government PT BYD Motor Indonesia membenarkan adanya recall sebagian unit Dolphin dan Atto 3.
Tapi tenang, "Unit yang masuk Indonesia tidak termasuk ya," tegas Luther.
Ia juga menambahkan wahwa inisiasi recall yang dilakukan principal BYD tersebut sebagai bentuk komitment terhadap Quality Control (QC) dari BYD, yang selalu memonitor kualitas produk-produknya, sekalipun sudah terjual dan berada di tangan konsumen.
"Belum ada kejadian apa-apa, hanya potensi resiko yang kecil kemungkinan terjadi. Sekalipun terjadi, hanya dalam kondisi sangat ekstrim," pungkas Luther.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR