Baterainya menggunakan jenis LFP yang disebut BYD Blade Battery, dengan kapasitas 60,48 kWh yang saat terisi penuh diklaim mampu dikendarai sejauh 480 km (NEDC).
Sementara All New Kona Electric Signature Long Race juga dibekali satu buah motor listrik penggerak depan (FWD), yang daya maksium mencapai 217 PS (214 dk), tapi torsinya lebih kecil, yakni hanya 255 Nm.
Baterainya pakai jenis lithium-ion berkapasitas 66 kWh, yang saat terisi penuh bisa menempuh jarak 549 km (NEDC).
Nah, dengan perbandingan tenaga dan torsi segitu, seberapa cepat keduanya menuntaskan akselerasi dari 0-100 km/jam?
Waahh.. ternyata torsi besar memang biasanya unggul di akselerasi awal, buktinya BYD Atto 3 Superior mampu meraih waktu 7,2 detik.
Sementara Kona Electric Signature Long Range yang baru saja kami tes secara mandiri, hanya mampu menorehkan catatan waktu 7,5 detik alias selisih 0,3 detik lebih lambat.
Tapi saat digeber pakai metode drag race dengan jarak 402 meter, Atto 3 berhasil bukukan waktu 15,4 detik, sementara Kona Electric 15,5 detik, selisih tipis 0,1 detik.
Rasanya bila jaraknya lebih jauh lagi, bukan tidak mungkin Kona Electric yang unggul, mengingat tenaganya lebih besar dari Atto 3.
Bagaimana menurut Anda? Jadinya pilih BYD Atto 3 atau Hyundai All Kona Electric?
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR