Head unit yang tertanam bisa digunakan untuk melakukan berbagai pengaturan mulai dari Apple Carplay dan Android Auto.
Lalu ada informasi soal sisa baterai dengan jarak tempuh, ditambah dengan pengaturan keselamatan ADAS, dan masih banyak lagi.
Beralih ke bawah, terdapat konsol yang dibuat menyatu. Menariknya di sini terdapat banyak kompartemen yang bisa digunakan menaruh barang seperti smartphone dan lain-lain.
Bahkan di konsol tengah ini juga ada wireless charging untuk mengisi daya smartphone saat berkendara.
Yang paling dimanjakan pada bangku baris ke-2. Bicara soal fitur Mifa 9 punya fitur yang cukup berlimpah. Mulai dari pengaturan jok elektrik dengan model captain seat.
Jok captain seat ini bahkan ada 4 pengaturan sandaran dengan lumbar support. Yang pegaturannya secara digital di bagian kanan atau kiri jok.
Tempat duduk baris kedua ini juga dilengkapi mode pijat, leg rest, dan footrest yang bisa diatur jaraknya untuk memanjakan penumpang.
Hadirnya jok juga terlihat mewah berkat penggunaan bahan kulit. Asiknya lagi saat kita pencet tombol Extend, jok akan otomatis rebah dan membuat nyaman untuk posisi istirahat atau tidur. Mantap!
Terdapat juga 1 sunroof di depan dan panoramic glassroof di bagian belakang. Lalu ditambah fitur ambient light, hingga lampu plafon.
Di atas kertas spesifikasi motor listrik dan baterai Maxus Mifa 9 bisa dibilang sangat mumpuni untuk menjelajahi kota Jakarta.
Maxus Mifa 9 menggunakan motor listrik permanent magnet synchronous yang mampu menghasilkan tenaga setara dengan 180 kw atau 241 dk dengan torsi 350 Nm.
Daya baterai lithium-ion berkapasitas 90 kWh yang diklaim memiliki kemampuan jelajah berkisar 435 (WLTP).
Nah bicara soal harga Maxus Mifa 9 masih dirahasiakan oleh pihak Maxus Indonesia.
"Kami akan mengumumkan secara resmi harga Maxus Mifa 9 di gelaran pameran mobil GJAW pada tanggal 22 November mendatang." ujar, Yudhy Tan Chief Operating Officer Maxus Indonesia saat ditemui di sela-sela perkenalan Maxus 9 dan Maxus 7.
Penasaran? Tunggu kabar selanjutnya.
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR