Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+
Advertorial

Dipakai Tanpa Henti Selama 24 Jam, Ini Hasil Lengkap Tes Yamalube Turbo Matic

Yasmin FE - Rabu, 6 Agustus 2025 | 17:00 WIB
Yamalube Turbo Matic
DOK. Otomotif TV
Yamalube Turbo Matic

Otomotifnet.com - Untuk membuktikan ketangguhan pelumas Yamalube Turbo Matic, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menggandeng media Otomotif TV serta tim penguji independen untuk melakukan eksperimen ekstrem.

Pengujian dilakukan dengan cara menghidupkan Yamaha NMAX selama 24 jam non-stop tanpa mematikan mesin.

Dalam pengujian ini, motor menggunakan Yamalube Turbo Matic, pelumas full synthetic yang dirancang khusus untuk skutik Yamaha Maxi seperti NMAX, Aerox, dan XMAX.

Oli ini diujikan di jalanan Jakarta dan sekitarnya dengan menempuh lebih dari 731 km dalam berbagai kondisi jalanan kota Jakarta dan sekitarnya.

Tes dilakukan secara menyeluruh, mencakup pengujian dyno, pencatatan suhu mesin real-time, hingga analisis laboratorium pasca penggunaan.

Sebagai informasi, Yamalube Turbo Matic merupakan oli matik terbaru Yamaha yang dirilis pada awal 2025.

Produk ini dirancang untuk memberikan perlindungan maksimal bagi mesin skutik modern yang bekerja dalam kondisi berat sehari-hari.

Yamalube Turbo Matic mengusung spesifikasi tinggi yaitu SAE 10W-40, API SN, JASO MB, serta menggunakan base oil fully synthetic.

Kombinasi ini menjadikan produk ini setara dengan oli aftermarket premium, dengan harga ramah kantong, yakni Rp 95.000.

Lalu, bagaimana hasil tes dari oli ini terbaru Yamaha ini? berikut detailnya.

  1. Dyno Test

Sebelum digunakan dalam tantangan 24 jam, Yamaha NMAX diuji menggunakan mesin dyno untuk mengetahui performa awal mesin.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa motor memiliki tenaga maksimum sebesar 12,52 daya kuda (dk) pada 8.000 rpm, serta torsi puncak sebesar 11,69 Newton meter (Nm) pada 7.380 rpm.

Setelah digunakan selama lebih dari 731 kilometer dalam kondisi ekstrem tanpa henti, motor kembali diuji dan menunjukkan hasil yang nyaris identik.

Diketahui, tidak terdapat penurunan signifikan pada tenaga maupun torsi. Hal ini berarti oli berhasil menjaga kestabilan performa mesin, bahkan dalam tekanan operasional tinggi selama 24 jam penuh.

Baca Juga: Masih Banyak yang Keliru, Ternyata Ini Perbedaan Jip dengan SUV

  1. Pengujian suhu mesin selama uji jalan

Sepanjang pengujian, suhu mesin dicatat secara real-time untuk menilai efektivitas pelumasan dan pendinginan oleh oli.

Dalam kondisi kemacetan dan saat berhenti lama, suhu mesin sempat mencapai 97–98 Celcius, yang masih berada dalam batas aman.

Proses pengujian Yamalube Turbo Matic
DOK. Otomotif TV
Proses pengujian Yamalube Turbo Matic

Saat motor kembali melaju di jalan bebas hambatan, suhu turun secara stabil ke kisaran 83–84 celcius.

Bahkan saat idle atau mesin menyala tanpa bergerak, suhu hanya naik ke angka 90–91 Celcius. Ini menunjukkan bahwa Yamalube Turbo Matic mampu menjaga suhu kerja mesin tetap stabil dan mencegah overheating, meski dalam penggunaan terus-menerus.

  1. Analisis laboratorium

Setelah pengujian, oli dikuras dan dianalisis di laboratorium independen. Salah satu indikator yang diuji adalah Total Base Number (TBN) yang mengukur kemampuan oli menetralkan asam hasil pembakaran.

Oli baru mencatat TBN sebesar 7,74, dan setelah 24 jam penggunaan, TBN hanya turun ke 5,33 alias masih jauh di atas ambang batas minimum 3,58.

Ini membuktikan bahwa kemampuan perlindungan oli terhadap korosi dan endapan tetap tinggi, bahkan setelah pemakaian berat.

Secara volume, oli yang dikuras pasca pengujian tetap mendekati 1 liter atau menunjukkan bahwa penguapan selama pemakaian sangat minim.

Oli yang dikuras pasca pengujian tetap mendekati 1 liter
DOK. Otomotif TV
Oli yang dikuras pasca pengujian tetap mendekati 1 liter

Laboratorium juga mencatat kandungan logam seperti besi, tembaga, dan aluminium dalam oli bekas pemakaian. Kadar besi hanya 4 ppm, jauh di bawah batas aman 25 ppm.

Sementara logam lainnya juga berada dalam batas normal. Artinya, tidak terjadi keausan signifikan pada bagian dalam mesin selama pengujian berlangsung.

  1. Tes indikator degradasi oli

Selain parameter fisik dan kimia umum, oli juga diuji menggunakan FTIR Index, yakni metode pengukuran degradasi struktur kimia pelumas.

Hasiln tes menunjukkan nilai di bawah 0.02, jauh lebih rendah dari ambang batas minimal 0.2. Ini menjadi bukti bahwa struktur molekul oli tetap stabil dan tidak mengalami kerusakan, meski dipakai tanpa henti selama 24 jam dalam berbagai kondisi suhu dan tekanan.

Dengan seluruh hasil tersebut, Yamalube Turbo Matic berhasil membuktikan diri sebagai pelumas yang tidak hanya unggul di atas kertas, tetapi juga tangguh saat digunakan dalam kondisi nyata.

Oli ini mampu menjaga performa mesin, menstabilkan suhu, mengurangi gesekan, serta mempertahankan kualitas kimianya. Dengan spesifikasi tinggi, daya tahan kuat, dan harga terjangkau, Yamalube Turbo Matic menjadi pilihan ideal untuk pengguna Yamaha Maxi yang membutuhkan pelumas tahan banting untuk segala medan.

 

Editor : Yussy Maulia

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa