Jakarta - Motor jenis sport dan skutik, banyak dipilih sebagai bahan untuk dimodifikasi. Skutik sendiri makin jelas menggeser motor jenis bebek untuk diubah bentuknya. Soal aliran modifikasi, sepertinya pada 2014 lebih kembali ke masa lalu. Berupa aliran modifikasi yang simpel dan daily use. Bagaimana dengan 2015? Ini dia ramalan atau prediksi modifikator untuk tren modifikasi 2015.
Street Fighter
Ubahan dengan kaki-kaki yang lebih besar dari standarnya, masih akan dipilih oleh calon konsumen atau oleh modifikatornya sendiri. “Hasil akhir modifikasi yang dikejar, bertampang moge,” kata Rudy Gunawan, owner Berkat Motor di Ciledug, Tangsel.Menjadikan kaki-kaki kurus jadi gede saat ini dan ke depan, pilihannya ada beberapa. Dari mulai mengganti dengan full set kaki-kaki copotan moge sampai pemakaian produk aftermarket.Bodi belakang model motor balap MotoGP berbahan fiberglass masih akan dipilih untuk mengubah tampilan. Tangki cukup diberi kondom, agar tampilan motor terlihat lebih gambot.
Old School
Ada 3 aliran modifikasi yang masuk dalam kategori old school. Pertama adalah café racer, kemudian street tracker dan paling buncit scrambler. “Aliran modifikasi ini, tahun 2014 memang sudah booming. Dan ini akan berlanjut pada 2015 mendatang,” jelas Susanto ‘Yayank’ Gunawan dari 909 Hot Matic di Bandung.
Lebih lanjut Yayank bilang, konsumen yang memilih modifikasi ini biasanya sudah lama berkutat dengan mobil atau motor gede. Dan mereka ingin memiliki mainan baru, motor modifikasi dengan kapasitas mesin kecil.
Berbicara soal kapasitas mesin yang kecil, biasanya aliran modifikasi café racer, street tracker dan scrambler mengincar bahan yang sama. Honda Tiger dan Yamaha Scorpio, jadi bahan paling favorit untuk diubah dengan aliran seperti ini.
Selain alasan yang dikemukakan Yayank, ada alasan lain kenapa old school makin banyak penggemarnya. Bentuk ubahannya enggak terlalu aneh dan bahan-bahan yang digunakan, juga bisa enggak terlalu menguras kantong si empunya motor.
Lebih lanjut Yayank bilang, konsumen yang memilih modifikasi ini biasanya sudah lama berkutat dengan mobil atau motor gede. Dan mereka ingin memiliki mainan baru, motor modifikasi dengan kapasitas mesin kecil.
Berbicara soal kapasitas mesin yang kecil, biasanya aliran modifikasi café racer, street tracker dan scrambler mengincar bahan yang sama. Honda Tiger dan Yamaha Scorpio, jadi bahan paling favorit untuk diubah dengan aliran seperti ini.
Selain alasan yang dikemukakan Yayank, ada alasan lain kenapa old school makin banyak penggemarnya. Bentuk ubahannya enggak terlalu aneh dan bahan-bahan yang digunakan, juga bisa enggak terlalu menguras kantong si empunya motor.
Full Fairing
Sebelum kemunculan Kawasaki Ninja 250, Honda CBR250 maupun Yamaha YZF-R25, motor-motor batangan direlakan untuk berubah status. Maksudnya dari status street fighter menjadi full fairing.
Memang dulu seperti itu adanya, bagaimana dengan sekarang? Pabrikan motor asal Jepang yang ada di Tanah Air, memang telah memperkenalkan produk-produk full fairing. Tapi itu enggak menurunkan minat penyuka modifikasi berbahan motor sport full fairing.
“Ubahan sektor kaki-kaki, masih akan diminati. Dari standarnya yang kurus diubah menjadi gambot ala moge 600 cc ke atas,” papar Rudy.
Proyeksi ala Rudi untuk tahun mendatang itu tentunya mengerucut pada pemakaian swing arm limbah, pelek lebar 5-6 inci di belakang dan juga aplikasi upside down. Bagian bodi, pemakaian kondom di tangki masih akan jadi pilihan.
Memang dulu seperti itu adanya, bagaimana dengan sekarang? Pabrikan motor asal Jepang yang ada di Tanah Air, memang telah memperkenalkan produk-produk full fairing. Tapi itu enggak menurunkan minat penyuka modifikasi berbahan motor sport full fairing.
“Ubahan sektor kaki-kaki, masih akan diminati. Dari standarnya yang kurus diubah menjadi gambot ala moge 600 cc ke atas,” papar Rudy.
Proyeksi ala Rudi untuk tahun mendatang itu tentunya mengerucut pada pemakaian swing arm limbah, pelek lebar 5-6 inci di belakang dan juga aplikasi upside down. Bagian bodi, pemakaian kondom di tangki masih akan jadi pilihan.
Skutik
Waktu yang terlalu lama menunggu hasil modifikasi, saat ini jadi bahan pertimbangan tersendiri bagi calon konsumen. Itu karena skutik yang mereka akan modifikasi, biasanya juga akan dijadikan kendaraan sehari-hari.
“Dengan ke-2 alasan utama tersebut, biasanya calon konsumen skutik lebih memilih modifikasi yang menggunakan sistem plug and play. Namun mereka enggak mau juga sembarangan menempelkan aksesori penambah gaya tersebut. Tren seperti ini, akan juga terjadi pada 2015 mendatang,” kata Budi ‘Big’ Rahmanto, pemilik workshop Big Modification di kawasan Pisangan Lama, Jaktim.
Keputusan untuk melakukan modifikasi, juga tidak diambil sendiri dan ini berlaku bagi yang sudah memiliki pasangan. Kalau pasangannya setuju dengan apa yang hendak dilakukan, maka order modifikasi akan dilaksanakan. So sweet. • (otomotifnet.com)
“Dengan ke-2 alasan utama tersebut, biasanya calon konsumen skutik lebih memilih modifikasi yang menggunakan sistem plug and play. Namun mereka enggak mau juga sembarangan menempelkan aksesori penambah gaya tersebut. Tren seperti ini, akan juga terjadi pada 2015 mendatang,” kata Budi ‘Big’ Rahmanto, pemilik workshop Big Modification di kawasan Pisangan Lama, Jaktim.
Keputusan untuk melakukan modifikasi, juga tidak diambil sendiri dan ini berlaku bagi yang sudah memiliki pasangan. Kalau pasangannya setuju dengan apa yang hendak dilakukan, maka order modifikasi akan dilaksanakan. So sweet. • (otomotifnet.com)