Mini skutik sport ini khusus buat turing, makanya kaki-kaki dan performa di-upgrade dan seharusnya DNA lahir seperti ini
Jakarta - Radhitya Yosodiningrat punya pemikiran yang rada nyentrik terhadap Piaggio DNA 180 miliknya. Tunggangan yang jarang ditemui berkeliaran di jalan ini, dirombak agar tidak disamai dengan DNA 180 lainnya.
"Enggak, hanya iseng saja dan memang skutik sport ini saya bikin khusus buat turing. Makanya bagian kaki-kaki dan performa di-upgrade, biar enggak kewalahan saat jalan jauh dan seharusnya DNA lahir seperti ini," ucap warga Pasar Minggu, Jaksel.
Sebelum jadi seperti ini, Adit menyerahkan pada Hengky dari bengkel Maxia Scooter. Beberapa referensi diberikan Adit sebagai bahan rujukan. Namun tidak semua pilihan langsung diterima Adit.
"Yang paling utama bagian kaki-kaki dan mesin, karena buat turing memang ini yang paling diandalkan. Bagian kaki bukan hanya sokbreker, tapi juga rem dinaikan level-nya supaya lebih safety," ucap Hengky.
Lampu utama ganti Yamaha, ukurannya lebih besar dari aslinya
Untuk sok depan sengaja pilih model upside down punya Kawasaki Ninja 250, tujuannya selain handlingnya lebih mantab secara tampilan juga agak berotot. "Komstir bawaan motor gak ada yang diubah, hanya batang as di sok aftermarket ini diganti menyesuaikan lubang komstir," jawabnya.
Lalu, sistem pengereman depan juga kena jamah. Aslinya kaliper tunggal, setelah pemasang sok upside down jadi dobel. Kaliper kanan masih dipertahankan, cuma kiri menggunakan Brembo. Sedangkan kedua piringan depan ambil dari part orisinilnya DNA.
Sok racing bikin traksi ke aspal makin yahud
Sektor belakang pun sama. Agar roda tetap stabil menapak aspal, dual sok bawaan orok diganti tipe racing dari YSS. Karena performa sok ini sudah terbukti, makanya Adit enggak mau neko-neko pilih yang lain.
Dirasa sudah beres, perbaikan mesin yang lemot diakali dengan memasang segelontong blok set dari Malossi. Mesin asli DNA memiliki tenaga sebesar 179 cc, sedangkan bore-up kit mencapai 259,4 cc.
Pipa pembuangan sisa pembakaran dalam mesin lebih sempurna
"Selisih 80 cc dari sebelumnya. Lumayan lah buat turing, enggak terlalu ekstrem. Buat tarikan bawah dan atas ngisi terus, gak ada jeda," ungkap pria yang buka bengkel di Jl. RS Fatmawati, Jaksel ini.
Belum selesai sampai disitu, dalaman CVT ikut dibenahi. Mulai roller, kopling ganda, clutch drum, belt dan enggak ketinggalan knalpot serta karburator.
Siap turing ke mana lagi bray? • (otomotifnet.com)
Data Modifikasi
Ban depan : Battlax BT39 110/80-14
Ban belakang : Pirelli Diablo 140/60-14
Pelek depan : Piaggio X9
Gas spontan : Domino
Pengapian set : Nologi
Bore-up kit : Malossi
Filter udara : Koso
Variator set : Malossi
Karburator : Keihin PWK 33 mm
Knalpot : Arrow
Sepatbor depan : Custom