Tes Pembuktian Water Coolant Aftermarket, Mesin Lebih Dingin?

billy - Rabu, 27 Februari 2013 | 13:15 WIB

Tes Pembuktian Water Coolant Aftermarket, Mesin Lebih Dingin? (billy - )

Boyo
Tes Pembuktian Water Coolant Aftermarket, Mesin Lebih Dingin?
Setelah bisa membedakan tipe carian pendingin radiator (klik di sini) , sekarang kita buktikan produk tersebut langsung menggunakan alat uji. Kali ini, pakai Honda CBR 250R sebagai kelinci percobaan dan infra red termometer untuk mengukur suhu yang terjadi di mesin.

Sebagai acuan awal, mengukur yang terjadi di blok silinder dengan cara ditembak infra red termometer dari jarak sekitar 5 cm dari titik acuan panas. Sebelumnya suhu engine disamakan dengan suhu ruangan.

Ketika pengetesan, waktu menunjukan sekitar pukul 15.30 WIB dengan suhu ruangan yang diukur ada di rentang 35 – 37 derajat celcius. Akhirnya suhu engine dibuat dipertengahan suhu ruangan yaitu 36 derajat C.

Nantinya motor akan dilarikan statis di atas mesin dyno kepunyaan Aerospeed 74, Jl. H Nawi Raya No. 74, Jakarta Selatan. Motor dilarikan statis selama 20 menit, dengan penghitungan suhu blok silinder yang dihitung setiap 5 menit sekali. Lalu motor dibiarkan lari statis dengan kecepatan 75 km/jam di rpm 6.000. Posisi gigi berada di gigi empat.
Boyo
Tes Pembuktian Water Coolant Aftermarket, Mesin Lebih Dingin?
Sekarang giliran pengetesan. CBR diisi coolant standar, lalu dilarikan di atas dynotest yang sebelumnya suhu mesinnya dibikin 36 derajat celcius dengan bantuan air yang disemprotkan ke mesin.

Setelah suhu engine dirasa pas sebagai acuan awal, motor dirunning selama 20 menit lalu ditembak oleh infra red termometer. Hasilnya akhirnya dalam penghitungan terakhir suhu engine terbaca 138 derajat celcius.

Dilanjut sesi 2. Sebelum engine diisi Engine Ice Hi-Performace Coolant, radiator harus dicuci dulu menggunakan cairan khusus, yaitu flushing radiator. Menurut penjualnya, Engine Ice Hi-Performance Coolant ini bisa mengurangi panas maksimal sekitar 5-6 derajat celcius yang terjadi di mesin.

Nah, karena suhu mesin masih panas, mesin kembali disiram air dingin agar jadi 36 derajat celcius. Lanjut, lagi motor dirunning selama 20 menit. Lantas setiap 5 menit ditembakkan pengukur panas. Hasilnya panas pada saat waktu menunjukan 20 menit, termometer menunjukan suhu 132 derajat celcius.

Sekarang bisa kita bandingkan hasil akhir menggunakan coolant standar dan aftermarket. Untuk cairan standar, suhu engine dalam 20 menit menunjukan 138 derajat celcius dan aftermarket 132 derajat celcius. Dengan begitu suhu engine bisa ditekan sekitar 6 derajat celcius. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam tabel kenaikan panas yang terjadi di engine. (motorplus-online.com)

Waktu     Coolant Standar   Coolant Aftermarket

0 menit   36 derajat  C      36 derajat  C
5 menit   108 derajat C     103 derajat C
10 menit  118 derajat C     114 derajat C
15 menit  130 derajat C     124 derajat C
20 menit  138 derajat C     132 derajat C