Jakarta - Motor lama atau terkini yang belum pakai LED jangan minder, kalau mau aplikasi bohlam LED kini banyak kok yang menjualnya. “Tapi mesti pintar memilih, kalau salah memang bisa bikin silau karena sinar jadi kurang fokus dan malah tersebar,” wanti Igun, sapaan Fahri Gunawan, pedagang spesialis bohlam LED.
Di pasaran kebanyakan LED yang beredar merupakan tipe COB (Chips on Board), “Satu lagi ada yang menyebut Cree, yang aslinya merek dagang LED,” terang Igun. “COB cirinya permukaan LED datar, sementara Cree ada semacam lensa cembung,” imbuhnya.
Igun melanjutkan, cara paling mudah agar pancaran sinarnya fokus mesti cari yang punya titik LED sama dengan titik filamen bohlam bawaan. Saat ini menurutnya yang paling bagus LED yang model 6 titik, dengan harga sekitar Rp 270 ribu/biji. Setelah terpasang memang pancaran sinar fokusnya mirip bawaan motor.
Lampu LED aftermarket ini terdiri dari lampu dan sebuah driver. Driver ini menurut Pak Wiet fungsinya mengatur arus yang masuk ke emitter (LED) dan biasanya dilengkapi pendingin berupa kipas kecil atau heat sink. Dimensi kipas atau heat sink ini pula juga wajib diperhatikan, karena kalau terlalu besar jadi susah dipasang lantaran mentok.
Setelah beli pun menurut Igun yang bermarkas di Pasar Minggu, Jaksel ini enggak bisa langsung pasang. “Sumber listrik harus DC atau ambil dari aki langsung,” ujarnya. “Kalau masih tetap AC LED akan cepat putus,” imbuh Pak Wiet, ahli kelistrikan di Palmerah, Jakbar.
“Karena arus listrik yang masuk ke LED harus konstan dan arus listriknya 0,7 s/d 1 Ampere saja,” tambah Sriyono, Technical Service Division PT Astra Honda Motor. LED butuh driver guna mengatur arus yang masuk ke emitter, arusnya cuma butuh kecil.
Di pasaran kebanyakan LED yang beredar merupakan tipe COB (Chips on Board), “Satu lagi ada yang menyebut Cree, yang aslinya merek dagang LED,” terang Igun. “COB cirinya permukaan LED datar, sementara Cree ada semacam lensa cembung,” imbuhnya.
Igun melanjutkan, cara paling mudah agar pancaran sinarnya fokus mesti cari yang punya titik LED sama dengan titik filamen bohlam bawaan. Saat ini menurutnya yang paling bagus LED yang model 6 titik, dengan harga sekitar Rp 270 ribu/biji. Setelah terpasang memang pancaran sinar fokusnya mirip bawaan motor.
Lampu LED aftermarket ini terdiri dari lampu dan sebuah driver. Driver ini menurut Pak Wiet fungsinya mengatur arus yang masuk ke emitter (LED) dan biasanya dilengkapi pendingin berupa kipas kecil atau heat sink. Dimensi kipas atau heat sink ini pula juga wajib diperhatikan, karena kalau terlalu besar jadi susah dipasang lantaran mentok.
Setelah beli pun menurut Igun yang bermarkas di Pasar Minggu, Jaksel ini enggak bisa langsung pasang. “Sumber listrik harus DC atau ambil dari aki langsung,” ujarnya. “Kalau masih tetap AC LED akan cepat putus,” imbuh Pak Wiet, ahli kelistrikan di Palmerah, Jakbar.
“Karena arus listrik yang masuk ke LED harus konstan dan arus listriknya 0,7 s/d 1 Ampere saja,” tambah Sriyono, Technical Service Division PT Astra Honda Motor. LED butuh driver guna mengatur arus yang masuk ke emitter, arusnya cuma butuh kecil.
Komparasi LED VS Lampu Biasa
Seberapa terang pancaran sinar dari headlamp LED? Guna mengetahuinya OTOMOTIF mengadakan pengujian ringan dari 3 motor, yaitu Vario Techno 125 berlampu bohlam biasa, Vario 150 eSP yang sudah LED dan Honda Blade berlampu LED aftermarket 6 titik. Pengukuran menggunakan light meter merek Krisbow tipe KW06-288, dengan satuan lux.
Pengukuran dilakukan pada jarak 5 meter, dan sinar ditembakkan ke tembok warna hitam. Langkah berikutnya diukur satu-persatu dan diambil angka tertinggi. Berikut hasilnya, Vario Techno 125 dinyalakan lampu dekat punya keterangan 251 lux, sedang saat pakai lampu jauh 290 lux. Pancaran sinarnya agak menyebar dan kekuningan sehingga saat hujan tetap jelas.
Sementara Vario 150 eSP saat lampu dekat 295 lux dan ketika lampu jauh diaktifkan, dimana ke-4 LED menyala langsung naik jadi 724 lux! Pancaran sinarnya benar-benar putih dan punya garis fokus sangat jelas. Sementara Blade yang pakai LED aftermarket ketika lampu dekat saja memancarkan cahaya 370 lux, sementara pindah jauh jadi hanya 330 lux.
Uniknya pancaran sinar enggak murni putih, sisi luar masih kekuningan. Secara kasat mata terlihat lebih terang namun hanya 370 lux, bisa jadi karena pancaran cahayanya tidak fokus hanya pada satu titik saja seperti LED standar Vario 150 eSP, namun menyebar. Pengetesan tingkat keterangan pakai light meter. • (otomotifnet.com)
Pengukuran dilakukan pada jarak 5 meter, dan sinar ditembakkan ke tembok warna hitam. Langkah berikutnya diukur satu-persatu dan diambil angka tertinggi. Berikut hasilnya, Vario Techno 125 dinyalakan lampu dekat punya keterangan 251 lux, sedang saat pakai lampu jauh 290 lux. Pancaran sinarnya agak menyebar dan kekuningan sehingga saat hujan tetap jelas.
Sementara Vario 150 eSP saat lampu dekat 295 lux dan ketika lampu jauh diaktifkan, dimana ke-4 LED menyala langsung naik jadi 724 lux! Pancaran sinarnya benar-benar putih dan punya garis fokus sangat jelas. Sementara Blade yang pakai LED aftermarket ketika lampu dekat saja memancarkan cahaya 370 lux, sementara pindah jauh jadi hanya 330 lux.
Uniknya pancaran sinar enggak murni putih, sisi luar masih kekuningan. Secara kasat mata terlihat lebih terang namun hanya 370 lux, bisa jadi karena pancaran cahayanya tidak fokus hanya pada satu titik saja seperti LED standar Vario 150 eSP, namun menyebar. Pengetesan tingkat keterangan pakai light meter. • (otomotifnet.com)