Jakarta - Pernah dengar sebutan pengapian total loss (TL)? Yup! Buat yang belum tahu, bisa menyimak ulasan berikut. Pengapian tanpa magnet atau kerap disapa TL itu muncul sekitar tahun 2000-an. Perlakuan ini bisa diaplikasikan ke tunggangan yang memakai sistem CDI dengan kelistrikan DC. Sehingga arusnya bisa disuplai dari aki.
Meski sepul mati, mesin tetap menyala asalkan daya setrum aki masih cukup agar CDI bisa terus bekerja. “Tujuan bikin TL guna mengejar putaran mesin besutan jadi lebih ringan. Karena tidak adanya gaya tarik antara magnet dengan besi angker di gulungan sepul magnet,” jelas Rully, Mekanik Rully Speed (RS) di daerah Cipinang Muara, Jaktim.
Tapi, mengaplikasikan pengapian TL ini gak bisa diterapkan ke motor harian, lho! Karena lampu-lampu sudah gak bisa difungsikan lagi dan hanya dipakai untuk balapan. Mengaplikasikannya ada beberapa cara. Dengan melepas sepulnya saja.
"Bisa juga membuang lempengan besi berani di mangkuk magnet, caranya cukup dicungkil pakai pahat dan palu. Teknik itu disebut juga TL meskipun masih menggunakan mangkuk standar. Kalo merasa kurang ringan, bubut mangkuk magnet tersebut,” lanjutnya.
Jika masih sayang sama magnet standarnya, bisa juga memakai lempengan besi yang lebih tipis dan ringan. Atau menggantikan dengan magnet bawaan motor lain. Seperti yang diaplikasikan ke Suzuki Satria F150 milik mekanik Rully Speed. Yuk simak apa saja ubahannya!
1. Karena sistem magnet dan sepul F150 direndam oli mesin, maka harus diberikan penyekat berbahan pelat aluminium atau disebut plendes seharga Rp 450 ribu.
2. Agar putaran mesin ringan, mangkuk magnet bisa pakai aslinya atau standar custom dengan melepas gir strater dan magnet atau mangkuk magnet dibubut sampai beratnya sekitar 700 gram.
3. Untuk dudukan pulser diikatkan di pelat tersebut sesuai posisi aslinya, sehingga mudah untuk mencari timing pengapian tersebut
4. Jalur kabel bodi dari pulser langsung ke CDI dan disalurkan ke peranti lainnya. Seperti ke koil, aki, serta kunci kontak atau on/off. (motor.otomotifnet.com)
Meski sepul mati, mesin tetap menyala asalkan daya setrum aki masih cukup agar CDI bisa terus bekerja. “Tujuan bikin TL guna mengejar putaran mesin besutan jadi lebih ringan. Karena tidak adanya gaya tarik antara magnet dengan besi angker di gulungan sepul magnet,” jelas Rully, Mekanik Rully Speed (RS) di daerah Cipinang Muara, Jaktim.
Tapi, mengaplikasikan pengapian TL ini gak bisa diterapkan ke motor harian, lho! Karena lampu-lampu sudah gak bisa difungsikan lagi dan hanya dipakai untuk balapan. Mengaplikasikannya ada beberapa cara. Dengan melepas sepulnya saja.
"Bisa juga membuang lempengan besi berani di mangkuk magnet, caranya cukup dicungkil pakai pahat dan palu. Teknik itu disebut juga TL meskipun masih menggunakan mangkuk standar. Kalo merasa kurang ringan, bubut mangkuk magnet tersebut,” lanjutnya.
Jika masih sayang sama magnet standarnya, bisa juga memakai lempengan besi yang lebih tipis dan ringan. Atau menggantikan dengan magnet bawaan motor lain. Seperti yang diaplikasikan ke Suzuki Satria F150 milik mekanik Rully Speed. Yuk simak apa saja ubahannya!