Jakarta - Jangan anggap enteng kalau terdengar suara-suara yang mencurigakan keluar dari dalam CVT skutik Anda. Salah satunya seperti suara kretek...kretek..., saat grip gas dibetot.Skutik tunggangan Anda meski pelan akan tetap melaju dengan mengeluarkan bunyi-bunyian tersebut.
Namun sepatutnya hal itu jadi pertanda, kalau skutik Anda sudah saatnya diboyong ke bengkel terdekat.
1. Bukan karena bagian CVT ada yang terbuat dari kayu, tapi suara tersebut keluar dari bagian CVT depan. Ada beberapa part yang ada di bagian tersebut, hanya satu part saja yang jadi penyebab hal itu terjadi.
2. Keluarnya bunyi-bunyian tersebut, tersangkanya bisa dipastikan part yang biasa disebut roller. “Kalau sudah sampai mengeluarkan bunyi seperti itu, kebanyakan fisik roller sudah berubah. Dari bulat jadi hancur,” ungkap Hasan B, dari Hasan Motor, di kawasan Kelapa Dua, Jakbar.
3. Enggak hanya 1 hal saja yang jadi penyebab roller remuk di dalam pulley. Faktor pemakaian yang kemudian membuat roller jadi peyang, bila terus-terusan dipaksa akan berakhir dengan rusaknya part yang berjumlah 6 roller.
4. Ciri roller sudah peyang, seperti belt yang performanya menurun. Saat grip gas dipelintir ada rasa ndut-ndutan.
5. CVT bagian belakang juga bisa jadi pemicu roller pecah. “Bila kondisi kampas kopling sudah waktunya diganti namun tetap dipaksa pakai, bisa jadi pemicu pecahnya roller,” terang Hasan. (motor.otomotifnet.com)
Namun sepatutnya hal itu jadi pertanda, kalau skutik Anda sudah saatnya diboyong ke bengkel terdekat.
2. Keluarnya bunyi-bunyian tersebut, tersangkanya bisa dipastikan part yang biasa disebut roller. “Kalau sudah sampai mengeluarkan bunyi seperti itu, kebanyakan fisik roller sudah berubah. Dari bulat jadi hancur,” ungkap Hasan B, dari Hasan Motor, di kawasan Kelapa Dua, Jakbar.
3. Enggak hanya 1 hal saja yang jadi penyebab roller remuk di dalam pulley. Faktor pemakaian yang kemudian membuat roller jadi peyang, bila terus-terusan dipaksa akan berakhir dengan rusaknya part yang berjumlah 6 roller.
4. Ciri roller sudah peyang, seperti belt yang performanya menurun. Saat grip gas dipelintir ada rasa ndut-ndutan.
5. CVT bagian belakang juga bisa jadi pemicu roller pecah. “Bila kondisi kampas kopling sudah waktunya diganti namun tetap dipaksa pakai, bisa jadi pemicu pecahnya roller,” terang Hasan. (motor.otomotifnet.com)